Laporkan Masalah

Pola pemanfaatan ruang terbuka di sekitar jalur rel kereta api :: Studi kasus ruas jalur kereta api di Kota Yogyakarta

MERABANO, Agulius, Ir. Leksono Probo Subanu, MURP.,PhD

2002 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Sludt "Pola Peraanfaalan Ruang Terbuka di Sekitar Jalur Rel Kereta Api (Studi Kasus: Ruas Jalur Kereta Api di Kota Yogyakarta)" ini dilatarbelakangi oleh beberapa kenyataan. Pertama adanya ruang-ruang yang tersisa dan ditinggalkan tanpa pemanfaatan lebih lanjut dalam pembangunaii kawasau uxbaii, atau dalam kasus ini ketidakjelasan penggunaan lahan yang tersisa dalam pemanfaatan sebagai jalur rel kereta api. Kedua, sebagai pemilik lahan yang cukup luas, pemerintah kota dan PT. Kereta Api tidak berusaha memanfaatkannya secara efisien, sehingga di kawasan ruang-ruang terbuka sekitar jalur rel kereta api sering lerdapat "kawasan luali". Keliga, iimbulnya fenotnena-fenomena yang menarik dalam ruang-ruang terbuka tadi, beberapa diantaranya perlu penanganan lebih lanjut, karena teijadi secara permanen, dan memberikan nuansa yang kurang baik terhadap pengguna jasa kereta api khususnya dan citra Kota Yogyakarta umumnya sebagai kota wisata dan kota pendidikan. Fenomena-fenomena sosial tadi kemudian menyebabkan beberapa permasalahan, karena kekurangsiapan pihak PT. Kereta Api dalam mengantisipasi penggunaan ruang terbuka tadi. Pertama, timbulnya ketidakteraturan lalu lintas pada ruas jalan sekitar stasiun dan penggunaan ruang terbuka pada saat keberangkatan dan kedatangan kereta. Kedua, terganggunya kehidupan penduduk yang linggal di sekitar jalur rel dan pengguna jasa kereta api, baik secara visual, privasi maupun dari polusi yang ditimbulkan oleh sampah. Ketiga, penggunaan ruang terbuka di sekitar jalur rel kereta api dapat membahayakan, dilihat dari segi fisik dan psikologisnya. Penataan lebih lanjut kawasan sekitar lintas jalur rel kereta api sangat diperlukan, mengingat masih adanya potensi ruang terbuka yang belum dimanfaatkan sebagai penunjang fungsi stasiun dan peningkatan jalur rel ganda. Pengembangan kawasan diharapkan diperoleh suatu rencana komprehensif yang dapat mengingat seluruh kawasan menjadi satu rangkaian yang terpadu dan saling mendukung. Dengan usulan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan, baik dart segi visual-estetika, maupun fungsional. Disamping itu dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi pihak PT. Kereta Api, masyarakat sekitar kawasan dan lebih jauh lagi kota Yogyakarta.

This study was instigated by several facts: (I) the availability of leftover spaces without distinct ftinction in the urban areas, more specifically along the railroad tracks; (2) as the owners of the land, municipal government and PT. Kereta Api Indonesia do not impose any attempt to efficiently utilize the land for particular purposes, thus producing 'dead spaces;' (3) the emergence of some interesting phenomena within the open spaces, which some of them occurred permanently and have resulted poor urban environment and negative image of Yogyakarta as a tcmrists' destination and educationaly city. The above social phenomena have led to the emergence of a number of urban problems, which is mainly caused by the unpreparedness of PT. Kareta Api Indonesia in anticiapting the use of the public spaces. The problems are: (1) traffic congestion and disorder around the railway station and the use of open space during departure and arrival of trains; (2) discomforts experienced by those inhabiting areas surrounding the railroad tracks as well as experienced by those travelling by train, either visually, socially, or environmentally, particularly resulted from the junks along the tracks; (3) the danger of utilizing the spaces along the tracks, both physically and psychologically. Rearrangement of these particular areas along the railroad tracks is urgently required, since there are some potential spaces are available, which could be efficiently used to support the function of railway station and the enhancement towards double tracks in the future. It is expected that such area development can produce a comprehensive plan that will involve the entire designated area as an integrated district. Such a proposed solution is e.xpected to improve the quality of environment, botli visually-aeathetically, and functinally. Furthemore. it is also expected to increase the economic value for PT. Kereta Api Indonesia, for the local community, and for Yogyakarta municipality in general.

Kata Kunci : Ruang Terbuka Kota,Jalur Rel Kereta Api,Pola Pemanfaatan

  1. S2_PAS_2002_Agulius_Merabano_Abstract.pdf  
  2. S2_PAS_2002_Agulius_Merabano_Bibliography.pdf  
  3. S2_PAS_2002_Agulius_Merabano_Table_of_Content.pdf  
  4. S2_PAS_2002_Agulius_Merabano_Title.pdf