TRANSFORMASI MUSIK TRUNTHUNG DARI PENGIRING KE PERTUNJUKAN DI DUSUN WARANGAN, KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG
FAJRY SUBHAAN SYAH SYAH SINAGA, Dr. Rr. Paramita Dyah Fitriasari, M.Hum; Dr. Wiwik Sushartami M.A
2016 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaTrunthung adalah alat musik pengiring tradisional yang berkembang di wilayah Magelang. Secara tradisi, musik Trunthung dimainkan oleh satu orang dan digunakan sebagai pengiring dalam Tari Soreng. Namun dalam perkembangnnya, musik Trunthung berkembang menjadi sebuah sajian pertunjukan musik yang berdiri sendiri atas ide dan gagasan dari Sutanto Mendut dan Eko Sunyoto yang berhasil menciptakan sebuah kesenian baru yang dikenal dengan nama “Kesenian Trunthungâ€. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk transformasi yang terjadi pada musik Trunthung dari pengiring ke pertunjukan. Serta untuk dapat mengkaji dan menganalisis beberapa faktor penyebab dari transformasi musik Trunthung dari pengiring ke pertunjukan yang ada di Dusun Warangan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya transformasi musik Trunthung dari pengiring ke pertunjukan yang dilihat dari 6 aspek seni pertunjukan seperti gaya, genre, teks, komposisi, transmisi dan gerakan. Salah satu yang signifikan adalah penggunaan alat musik Trunthung yang bersifat kolosal atau lebih dari satu, sedangkan ketika disajikan sebagai musik pengiring hanya dimainkan oleh satu orang. Faktor yang mempengaruhi transformasi tersebut terdiri dari faktor eksternal dan internal. Peran dari Sutanto Mendut dan Festival Lima Gunung sangat besar dalam proses transformasi musik Trunthung di Dusun Warangan sebagai wadah untuk menyebarluaskan Kesenian Trunthung. Peran Eko Sunyoto dan beberapa seniman di Dusun Warangan juga tidak kalah penting dalam menggarap musik Trunthung sehingga menjadi sajian yang menarik untuk dinikmati oleh penikmat seni baik lokal maupun mancanegara.
Trunthung is a a traditional musical accompaniment growing in Magelang region. Traditionally, Trunthung music is played by one person and used as musical acompaniment of Soreng Dance. In its development, Trunthung music evolved into a musical performance based on the idea from Sutanto Mendut and Eko Sunyoto that succeed to create a new art, called Truthung Art. This research aims to know the form of transformations in Trunthung music from musical accompaniment to musical performance. As well as to be able to assess and analyze several transformation factors of Trunthung music from musical accompaniment to musical performance that exist in Warangan vilage, Pakis subdistrict, Magelang regency. The results of this study indicate the transformation of Trunthung music from musical accompaniment to musical performance as seen from six aspects of the performing art such as style, genre, text, composition, transmission, and motion. One significant is the use of Trunthung musical instrument that are colossal or more than one, whereas musical accompaniment only played by one persone. There are factors that affecting this transformation consist of ecternal and internal factor. The role of Eko Sunyoto and some artist in Warangan vilage also important in capturing the Trunthung music so it can be an interesting performance to be enjoyed by art lovers both locally and globally.
Kata Kunci : Trunthung, Transformasi, Musik Pengiring, Pertunjukan