Laporkan Masalah

EVALUASI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA KREDIT: STUDI KASUS PT BPD DIY (BANK PEMBANGUNAN DAERAH, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

DINI AYU ZAKIYATI, Prof. Indra Bastian. Ph. D., MBA., CMA., Akt

2016 | Tesis | S2 Akuntansi

Penyaluran kredit PT BPD DIY (Bank Pembangunan Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta) dari tahun ke tahun terus meningkat. Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut tentunya meningkatkan risiko kredit bank. Laporan keuangan tahunan PT BPD DIY tahun 2014, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rasio NPL (non performing loan) PT BPD DIY dalam kurun waktu tiga tahun, yakni 2012--2014. Rasio NPL merupakan salah satu gambaran risiko kredit suatu bank. Oleh karena itu, pengelolaan risiko kredit yang baik merupakan hal yang penting bagi PT BPD DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan manajemen risiko pada kredit PT BPD DIY agar dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya permasalahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi, dan inspeksi dokumen. Analisis data dilakukan dengan metode penjodohan pola, yaitu menjodohkan pola penerapan manajemen risiko pada kredit PT BPD DIY dan pola penerapan manajemen risiko pada kredit Bank Mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko pada kredit PT BPD DIY cukup baik. Namun, terdapat beberapa kelemahan pada proses pengelolaan risiko kredit yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kenaikan NPL pada tahun 2012--2014. Kelemahan-kelemahan tersebut terdiri dari: 1) PT BPD DIY belum memanfaatkan sistem rating yang dalam penetapan harga yakni suku bunga kredit; 2) fungsi manajemen risiko tidak terbagi secara khusus untuk menangani risiko kredit; dan 3) infrastruktur sistem informasi masih perlu dilakukan pengembangan. Penelitian ini memberikan rancangan program solusi dengan cara melakukan benchmarking terhadap pengelolaan risiko kredit pada Bank Mandiri. Rancangan program solusi tersebut terdiri dari: 1) memanfaatkan sistem rating dalam penetapan struktur bunga, PT BPD DIY dapat menggunakan informasi pemeringkat sebagai dasar kebijakan dalam penetapan harga, yakni penetapan suku bunga terhadap debitur; 2) menambahkan credit risk & portofolio management group yang bertugas melakukan pemantauan terhadap risiko kredit dan portofolio kredit; dan 3) melakukan pengembangan terhadap sistem informasi penunjang pengelolaan risiko kredit, yaitu dengan menambahkan penerapan sistem watch list debitur. Sistem watch list merupakan suatu metode standar, terstruktur, dan komprehensif dalam memonitor kinerja debitur sehingga dapat segera dilakukan tindak lanjut (action plan) untuk mencegah penurunan kualitas kredit debitur.

The loan disbursement by PT BPD DIY (Bank Pembangunan Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta) increases year after year. This growth of loan disbursement inevitably carries loan risks for the bank. PT BPD DIY�s annual financial report of 2014 showed that there has been an increase of NPL (non-performing loan) ratio over a period of three years, 2012�2014. An NPL ratio represents a loan risk against a bank. Therefore, loan risk management is essential for PT BPD DIY. This research aims to evaluate the application of risk management against loans disbursed by PT BPD DIY in order to identify the causes of problems. This research uses a case study approach, the data are collected using interviews, observations, and document inspections. The data collected are analyzed using a pattern matching method, that is, matching the pattern of credit risk management applied by PT BPD DIY with the pattern of credit risk management applied by Bank Mandiri. The research results show that the credit risk management applied by PT BPD DIY is quite good, but there are several weaknesses in the process of credit risk handling which has become one of the reasons of the NPL ratio increase in 2012-2014. These weaknesses include: 1) PT BPD DIY has not yet adopted the rating system for pricing, which is the loan interest; 2) the risk management function is not specifically divided to handle credit risks; and 3) the information system infrastructure still needs to be developed. This research offers a design of solution program by applying a benchmarking effort towards the credit risk management applied by Bank Mandiri. The solution program design includes: 1) the use of a rating system in setting up an interest structure, PT BPD DIY can use the rating information as the base for pricing policy, that is, setting up the loan interest rate for the debtors; 2) the addition of credit risk & portfolio management group, who is in charge of monitoring credit risks and loan portfolios; and 3) the development of an information system in support of credit risk management, that is, by adding a debtor watch list system. A watch list system is a standard, structured and comprehensive method for monitoring the performance of debtors so that an action plan can be set up immediately to prevent the decline of a debtor�s loan quality.

Kata Kunci : enterprise risk management, manajemen risiko, pengelolaan risiko kredit, kredit, risiko kredit

  1. S2-2016-375869-abstract.pdf  
  2. S2-2016-375869-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-375869-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-375869-title.pdf