Laporkan Masalah

PANDANGAN DUNIA NAJIB MAHFUDZ TENTANG ETIKA SPIRITUALITAS DAN ETIKA POLITIK ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL LAYALI ALFU LAILAH

AHMAD SUBIYADI, Prof. Sangidu, M.Hum.

2016 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya

ABSTRAK Penelitian ini adalah sebuah studi yang menelaah pandangan dunia Najib mahfudz tentang spiritualitas dan etika politik dalam sebuah karya sastra novel yang berjudul Layali Alfu Lailah. Melalui novel ini Najib Mahfudz mengkritiki para ulama’ atau ahli agama yang apatis dengan politik, oleh karenanya nilai-nilai keagamaan hanya dimiliki oleh segelintir orang saja, itupun kelas masyarakat menengah ke bawah. Selain itu melalui novel ini pula Najib Mahfudz mengutarakan pandangannya untuk mengkritiki sikap yang menundukan diri pada nalar secara berlebihan dan sikap tunduk pada kekuasaan dan harta, tanpa memperdulikan nilai-nilai keagamaan dan etika kemanusian, sekaligus sebagai gambaran terhadap kelas sosial yang terjadi di Mesir. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui dua tahapan, yaitu penentuan objek penelitian dan pembatasan masalah penelitian yang berfokus pada gambaran kehidupan masyarakat dan iklim politik ketika proses penulisan karya novel Layali Alfu Lailah. Adapun pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan menentukan teori yang relevan untuk menjawab masalah, mencari rujukan yang mendukung topik penelitian, dan menganalisis data sesuai dengan teori yang berkaitan dengan spiritualitas dan etika politik yakni melalui teori strukturalisme genetik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan dunia Najib Mahfudz, tentang etika spiritualitas dan etika politik sulit untuk dipisahkan, karena keduanya adalah sesuatu yang melekat atau inhern. Persoalan etika spiritualitas dalam karya sastra Najib Mahfudz setidaknya bisa dilihat dari ketidak sepakatannya terhadap banyaknya penduduk Mesir yang tidak menjalankan perintah Tuhan. Walaupun mereka menjalankannya, akan tetapi mereka lebih mementingkan kemeriahan ritual, tanpa memahami subtansinya. Secara etika politik Najib Mahfudz juga mengkritiki sikap para intelektual, cendikiawan, dan ulama yang terlalu asyik dengan duniannya masing-masing sehingga tidak mempunyai peran sosial politik, oleh karenanya ia sejalan dalam mengusung konsep sosialimse demokrasi yang memberikan kebebasan berfikir dan Najib Mahfudz setuju dengan sistem sekularisme dengan menolak negara teokrasi (Islam) karna itu hanya menimbulkan kekacauan dan menyengsarakan rakyat Mesir.

ABSTRACT This study is a study that examines the world views of Najib Mahfudz about ethicsspirituality and ethics of politics in a novel entitled Layali Alfu Lailah. Through this novel, Najib Mahfudz criticized religious who are apathetic to politics, therefore the religious values held by several people, such as middle-class society. In addition, through this novel Najib Mahfudz alsoexpressed his views to criticize the attitude of subduing themselves to reason in excess and subservience to authority and property, regardless of religious values and humanitarian ethics, as well as an overview of the social classes in Egypt. Method of data collection in this study through two ways; determine the research object and restrictions on research problems that focus on an overview of community and political climate when the process of writing a novel Layali Alfu Lailah. The processing of the data in this study was determined the relevant theory to answer the problem, looked for references that support the research topic, and analyzed the data which related to spirituality and ethics of politics through genetic structuralism. The result of this study indicates that the world view of Najib Mahfudz, about spirituality and political ethics are difficult to separated, because both are something inherent. The issue of spirituality in literature of Najib Mahfudz could be seen from the lack of disagreement of Egyptians who do not carry out God's commands. Although they run, but they are more concerned festive ritual, without understanding the substance. The political ethics of Najib Mahfudz also criticized the attitude of intellectuals, scholars, and scholars, who are too preoccupied with his world so they did not have the social and political role, therefore he promote the concept of democracy socialism which gives freedom of thought and Najib Mahfudz agree with secularism system by rejecting theocracy (Islam) because it cause chaos and misery to people of Egypt.

Kata Kunci : Pandangan Dunia, Spiritualitas, Etika Politik, Strukturalisme Genetik

  1. S2-2016-372476-abstract.pdf  
  2. S2-2016-372476-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-372476-tableofcontent.pdf