Laporkan Masalah

PEREMPUAN DALAM TEKS HUMOR (Analisis Wacana Kritis Kolom Humor Si Palui Di Surat Kabar Banjarmasin Post)

IRENE SANTIKA V, Budi Irawanto, M.A., Ph.D

2016 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Praktik budaya sebuah masyarakat dapat dilihat dari teks yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut. Kolom Si Palui sebagai salah satu teks budaya lokal yang hadir di Banjarmasin Post merupakan refleksi kehidupan masyarakat Banjar sendiri. Pada teks ini, refleksi tentang ketimpangan gender direpresentasikan melalui cerita humor. Kehadiran perempuan dalam kolom Si Palui selalu saja menjadi objek dari humor. Teks, sebagaimana tidak pernah lepas dari konteks sosial selalu saja membawa ideologi di dalamnya. Termasuk dalam kolom Si Palui. Representasi perempuan dalam kolom Si Palui merupakan perwakilan tentang bagaimana masyarakat Banjar memperlakukan perempuan dalam praktik sosiokultural. Fokus penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi praktik-praktik ketimpangan gender yang terjadi dan direpresentasikan dalam kolom Si Palui. Metode analisis yang digunakan adalah analisis wacana kritis Norman Fairclough yang pada proses penelitiannya, selalu ada keterkaitan antara teks, produsen teks dan konsumennya serta praktik sosiokultural di sekitar teks itu. Pada penelitian ini mengeksplorasi wacana perempuan sebagai objek humor yang diasosiasikan dengan seksualitas. Perempuan dalam kolom humor Si Palui adalah tokoh pasif yang selalu saja dinilai dan dilihat dari sudut pandang laki-laki. Hal ini ditunjukkan dari sikap tokoh perempuan yang diam saja dan tidak memberikan argumentasinya kepada tokoh laki-laki dalam teks. Pada level mezzo, faktor penulis teks yang laki-laki juga mempengaruhi pembentukan wacana perempuan dalam teks dan humor yang seksis. Pada level makro, wacana perempuan di masyarakat dilatar belakangi praktik ideologi patriarki yang menempatkan laki-laki pada posisi yang lebih tinggi dibanding perempuan. Ideologi patriarki dipraktikkan salah satunya dengan legitimasi ajaran agama di masyarakat Banjar yang kental dengan ajaran Islam Banjar.

Cultural practice of a society could be scrutinized from texts produced by the society itself. The column of "Si Palui" in Banjarmasin Post as a local cultural-text that has been published for decades is one of the reflections of how society of Banjar carries their life. On Si Palui, the reflection of gender inequality is represented in humour where women are always treated as an object. Text, however, could never be separated from social context as it brings ideology within itself. The column of Si Palui is no exception. The representation of women on Si Palui illustrates how the people of Banjar deals with women in sociocultural practices. The focus of this research is exploring gender-inequality practices represented on Si Palui. This study applies the Critical Discourse Analysis of Norman Fairclough where it is assumed there are connections between text, text producer, customers, as well as sociocultural practices surrounding the text. This research examines discourse of women as the object of humour associated with sexuality. On the micro level, women on Si Palui are mostly passive characters viewed always from the perspective of men, indicated by the quiet demeanor of the women characters who never give counterargument to men. On the mezzo level, the fact that all of the writers of Palui are men also influences the construction of discourse about women. Let alone the sexist humour. On the macro level, the discourse of women in society is shaped by the practice of patriarchal ideology which set men on higher position than women. The patriarchal ideology is justified by the fact that the people of Banjar are devoted Moslems renowned for its "Islam Banjar."

Kata Kunci : Keywords: gender, text, CDA Norman Faiclough, patriarchal ideology

  1. S2-2016-376397-abstract.pdf  
  2. S2-2016-376397-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-376397-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-376397-title.pdf