Laporkan Masalah

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG DI DALAM RUANG MESO DAN MIKRO KAWASAN CAGAR BUDAYA TROWULAN, MOJOKERTO, JAWA TIMUR

AHMAD HARIRI, Dr. Daud Aris Tanudirjo, M.A.

2016 | Tesis | S2 Ilmu Arkeologi

Tesis ini membahas tentang upaya menilai intensitas pemanfaatan ruang (IPR) di dalam Kawasan Cagar Budaya Trowulan, khususnya di dalam skala ruang meso dan mikro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai IPR di dalam Ruang Meso dan Mikro KCB Trowulan. Manfaat dari diketahuinya nilai IPR adalah memberikan kemudahan bagi pengelola kawasan cagar budaya untuk dapat menetapkan batas-batas pemanfaatan ruang di dalam kawasan yang disebut dengan Ketentuan IPR. Sumber data utama yang digunakan dalam penilaian IPR KCB Trowulan adalah citra satelit tahun 2011. Nilai IPR diperoleh melalui analisis spasial dengan menggunakan perangkat SIG. Tinjauan atas konsep pelestarian yang dirancang untuk KCB Trowulan dilakukan untuk mengetahui apa yang hendak dilakukan dan dicapai dalam kerangka pelestarian warisan budaya. Sementara, tinjauan atas regulasi perencanaan tata ruang dilakukan untuk mengetahui batasan-batasan pemanfaatan ruang dan bagaimana melakukan pengendaliannya. Simulasi yang dilakukan terhadap ketentuan IPR dalam rencana induk pengembangan KCB Trowulan tahun 2013 dengan menggunakan nilai IPR hasil analisis spasial menunjukkan bahwa Ketentuan IPR tersebut tidak sesuai untuk diterapkan. Penerapan Ketentuan IPR tersebut beresiko meningkatkan gangguan terhadap kelestarian warisan budaya yang ada. Penelitian ini kemudian menawarkan tiga usulan Ketentuan IPR untuk dapat diterapkan di dalam Ruang Meso dan Mikro KCB Trowulan. Hasil uji simulasi atas usulan Ketentuan IPR tersebut menunjukan bahwa hanya dua usulan Ketentuan IPR saja yang dapat diterapkan di Ruang Meso dan Mikro KCB Trowulan. Berbagai faktor pendukung tentu saja harus diperhatikan untuk dapat memilih dan menerapkan salah satu Ketentuan IPR yang telah diusulkan tersebut.

This study tries to assess the intensity of spatial utilization (ISU) in Trowulan Cultural Heritage Area (CHA), particularly in meso and micro scales pertaining the cultural resource management in this area. The purpose of this study is to find the existing ISU in meso and micro scales of Trowulan CHA in order to provide more detailed data for a better spatial utilization planning in the near future. The benefits of knowing the value of ISU is to help the planner or manager of the heritage area to determine the appropriate perimeter of spatial utilization in the area. In addition, this perimeter will be used to evaluate the existing Development Masterplan for Trowulan CHA. The main data sources used in this assessment are satellite imageries which was published in 2011. The ISU values were obtained through spatial analysis using GIS tools. Review on the concept of preservation for Trowulan CHA was conducted to find out what should be done and achieved within the framework of cultural heritage preservation. Meanwhile, a review on the regulation of spatial planning was conducted to determine the limitation of spatial utilization and how to control it. Simulations on the ISU Provisions which noted in 2013 Trowulan Development Master Plan, by using ISU values resulted from this spatial analysis, show that the ISU Provisions suggested in the masterplan are not appropriate to be applied. The application of this ISU Provisions has a risk in increasing the disturbances on the preservation of cultural heritage. This study then proposed three ISU Provisions which can be applied for Trowulan CHA. The results of simulation test on the proposed ISU Provisions shows that there were only two provisions that can be applied in meso and micro scales of Trowulan CHA. Various factors must be considered in the selection and implementation of the proposed ISU Provisions.

Kata Kunci : Trowulan, IPR, CRM, zonasi, SIG/Trowulan, ISU, CRM, zoning, GIS

  1. S2-2016-358004-abstract.pdf  
  2. S2-2016-358004-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-358004-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-358004-title.pdf