Pengorganisasian Filantropi Islam (Studi pada Laskar Sedekah Yogyakarta)
SUTONO WIDIAWAN, Dr. Suharko, S.Sos., M.Si.
2016 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIFilantropi bisa dimaknai sebagai wujud cinta kasih kepada sesama manusia melalui kegiatan berderma. Dalam Islam, aktivitas berderma terlembaga dalam ajaran agama. Salah satunya adalah ajaran bersedekah. Aktivitas bersedekah kini banyak diorganisir oleh masyarakat sipil melalui pendirian LAZIS (lembaga amil zakat, infaq, shadaqah). Salah satu lembaga sedekah yang dibahas dalam tulisan ini adalah Laskar Sedekah. Sebagai pendatang baru dalam ranah filantropi, Laskar Sedekah mampu menunjukkan capaian-capaian prestasi yang signifikan. Mulai dari penggalangan dana, aset-aset, sampai pertumbuhan cabang hingga 19 kota di Indonesia. Karena itu menjadi menarik kemudian untuk memahami proses dan dinamika pengorganisasian yang dilakukan Laskar Sedekah. Untuk membantu memahami bagaimana Laskar Sedekah diorganisasikan, tulisan ini menggunakan konsep pemikiran teoretik Kelembagaan Baru dari Victor Nee (2005). Pemikiran ini berangkat dari asumsi bahwa tindakan ekonomi yang dilakukan seorang aktor tidak lepas dari aspek-aspek non-ekonomi yang menyertainya. Kerangka berpikir Kelembagaan Baru terbagi menjadi 3 level: pertama, level makro atau lingkungan institusional, kedua, organisasi pada level meso, dan ketiga, aktor-aktor berkepentingan di level mikro. Terkait dengan pengorganisasian Laskar Sedekah, tulisan ini menitikberatkan pada pengorganisasian di level meso. Aspek pengorganisasian dipilih dengan pertimbangan bahwa pencapaian gemilang Laskar Sedekah tentu tak lepas dari peran pengorganisasian yang bagus pula. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan memahami fenomena ini adalah kualitatif deskriptif. Fokus penelitian ini adalah pada Laskar Sedekah pusat yang berada di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa komponen lingkungan institusional yang mempengaruhi pengorganisasian Laskar Sedekah. Mulai dari aturan negara, ajaran agama, nilai sosial-budaya, hingga perangkat komunikasi seperti media sosial. Laskar Sedekah melakukan upaya-upaya penyesuaian dengan lingkungan institusional ini. Dalam pengorganisasiannya, Laskar Sedekah banyak dimotori oleh anak-anak muda. Mereka sering menggunakan cara-cara yang unik untuk mengenalkan Laskar Sedekah. Proses pengorganisasian dijabarkan mulai dari upaya mengatur sumberdaya manusia, penggalangan & pengelolaan dana, prosedur menyampaikan sedekah, hingga bagaimana Laskar Sedekah mencukupi biaya operasional kegiatannya. Terakhir, dijelaskan pula bagaimana upaya-upaya Laskar Sedekah untuk merawat relasi dengan aktor-aktor eksternal yang keberadaannya amat penting dalam menjaga perputaran roda organisasi. Mereka ini adalah para donatur, sponsor, dan penerima manfaat.
Philanthropy can be interpreted as a manifestation of loving people through giving activities. In Islam, giving activities institutionalized in religion doctrine. One of them is charity. Nowadays, many of charity activities organized by civil society by establishment LAZIS. One of the charity institution which discussed in this essay is Laskar Sedekah. As a new comer in philanthropy arena, Laskar Sedekah was able to show it's significant achieving. Starting from fundraising, assets,untill the growth of chapter in 19 cities in Indonesia. Therefore, it will be interesting to understand how Laskar Sedekah organized. As an auxiliary instrument to understand how Laskar Sedekah organized, this thesis uses the New Institutionalism theoretical concept of Victor Nee (2005). This theory started from assumption that economic action who does by an actor is also embedded in-non economic aspect. The framework of New Institutionalism divided into 3 level: first, makro level about institutional environment, second, organization in middle level, and third, the interest actors in mikro level. Related by Laskar Sedekah organizing, this thesis focusing on organization process in middle level. This research use qualitative descriptive approach to describe and understand the phenomenon. This research conducted in center Laskar Sedekah in Yogyakarta. The result of this research showed that there are several components of the institutional environment that affect the organizing of Laskar Sedekah. Such as state regulations, religion doctrine, social-cultural value, untill the communication device like social media. Laskar Sedekah try to adapted with these institutional environtment. In it's organization, Laskar Sedekah are mainly operated by young people. They often use unique ways to introduce Laskar Sedekah in the public. The organizational process explained from technique to arrange human resources, fundraising and funding management, also how Laskar Sedekah was able to fulfill it's operational activities necessary. In the last, this essay will explain how Laskar Sedekah treat it's relation with the interest actor which potential for it's organization circulation. They are the donor, sponsor, and the beneficiary.
Kata Kunci : Filantropi Islam, Pengorganisasian, Laskar Sedekah, Kelembagaan Baru