Laporkan Masalah

KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL PINATRI ING TELENG ATI KARYA TIWIEK S.A.

FITRIA DEWI RAHMAWATI, Dr. Wisma Nugraha Christianto Richardus, M.Hum.

2016 | Skripsi | S1 SASTRA NUSANTARA

Novel Pinatri Ing Teleng Ati adalah salah satu karya sastra berbahasa Jawa yang ditulis oleh Tiwiek S.A. Novel ini berisi cerita yang menganut budaya patriarki. Dalam novel ini, perempuan digambarkan lebih inferior daripada laki-laki. Sebaliknya, laki-laki lebih superior daripada perempuan. Oleh karena itu, menimbulkan ketidakadilan gender. Korban ketidakadilan gender dalam novel Pinatri Ing Teleng Ati yaitu semua tokoh perempuan khususnya Minten. Penderitaan yang dialami Minten antara lain: Minten, seorang pembantu yang berasal dari orang yang tidak punya, telah dirampas keperawanannya oleh majikannya, Pak Handono; Minten diusir majikannya, Bu Lestari, karena hamil; Minten diusir orang tuanya karena hamil; Minten tidak diterima bekerja karena hamil; Minten juga pernah menjadi korban kekerasan oleh Bu Sayem, majikan barunya, karena dituduh menjadi selingkuhan Pak Hadi, suami Bu Sayem. Analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis kritik sastra feminis. Ketidakadilan gender dalam cerita ini diwujudkan menjadi kekerasan terhadap perempuan dan stereotipe terhadap perempuan. Masalah ketidakadilan gender juga mempengaruhi gerak alur. Oleh karena itu, skripsi ini juga membahas tentang hubungan ketidakadilan perempuan dengan gerak alur dalam cerita. Menurut relasi antar tokohnya, dalam novel ini, kekerasan perempuan dapat dibagi menjadi dua yaitu kekerasan domestik dan kekerasan publik. Menurut jenisnya, kekerasan terhadap perempuan dibagi menjadi kekerasan seksual, kekerasan emosional dan kekerasan fisik. Stereotipe perempuan dalam novel ini antara lain perempuan sebagai pemegang urusan domestik, ketergantungan terhadap laki-laki, perempuan sebagai objek seksual, perempuan sebagai penggoda laki-laki, perempuan sebagai objek yang mudah ditaklukkan dan perempuan sebagai predikat melahirkan anak.

Pinatri Ing Teleng Ati novel is one of literary work that uses Javanese language written by Tiwiek S.A.. This novel contains a story that adheres patriarchy culture. In this novel, women are described more inferior than men. Meanwhile, men are described more superior than women. Therefore that causes gender inequities. Victims of gender inequities in Pinatri Ing Teleng Ati novel are all women characters especially Minten. Suffering experienced by Minten are Minten who is aide comes from poor family had been deprived her virginity by her employer, Mr. Handono; Minten is expelled by her employer, Mrs. Lestari, because she was pregnant; Minten is expelled by her parents because she was pregnant; Minten is not accepted to work because she was pregnant; Minten ever becomes victim of violence by Mrs. Sayem who is her new employer, because Minten is accused of cheating with Mr. Hadi, Mrs. Sayem husband. Analysis that is used in this thesis is feminist literature criticism analysis. Gender inequities in this story are manifested into the women violence and women stereotype. The problem of gender inequities also affect to movement plot. Therefore, this thesis also discusses about relation gender inequities in the movement plot of story. According to the relation between characters, in this novel, women violence can be divided into two categories, domestic violence and public violence. According to a kind of violence, women violence can be divided into sexual violence, psychological violence, and physical violence. Women stereotypes in this novel are women as the holders of domestic affairs, women depend on the men, women as sexual object, women have a seductive nature, women as objects that is easy to conquered and women as childbearing predicate.

Kata Kunci : Pinatri Ing Teleng Ati, ketidakadilan gender, feminis, kritik sastra feminis, alur

  1. S1-2016-311696-abstract.pdf  
  2. S1-2016-311696-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-311696-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-311696-title.pdf