RESPONSIVITAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DALAM MENANGANI KASUS KEKERINGAN AIR DI KOTA YOGYAKARTA (Studi kasus : Kekeringan Air yang disebabkan oleh Hotel Fave Kusumanegaran)
FIPHAN SEPTIAN REFDI, Dr. Bevaola Kusumasari
2016 | Skripsi | S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)Peningkatan jumlah hotel di Kota Yogyakarta mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya yaitu kontribusi dari pajak hotel untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Yogyakarta, sedangkan dampak negatifnya yaitu efek pembangunan hotel terhadap lingkungan hidup. Kasus kekeringan air yang yang disebabkan oleh Hotel Fave Kusumanegaran di Kampung Miliran merupakan salah satu contoh kesulitan yang dialami oleh warga. Penelitian ini berusaha memamparkan responsivitas Pemerintah Kota Yogykarta dalam menangani kasus kekeringan tersebut. Dalam mengukur responsivitas penulis menggunakan tiga (3) indikator yaitu : tindakan pemerintah, penegakan hukum, dan bentuk perbaikan penyelenggaraan pelayanan. Lalu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penulis menggunakan tiga (3) aspek yaitu : kualitas dan kuantitas kerja aparat, komunikasi dengan masyarakat, keterlibatan aktor non pemerintah. Hasil penelitian pada studi ini menunjukkan bahwa responsivitas Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menangani kasus kekeringan sudah cukup baik namun perlu waktu yang lama dalam proses penanganannya. Hal ini dilihat berdasarkan lama proses penanganan yaitu tiga (3) bulan dan hasil akhir kasus yaitu tidak terjadi lagi kekeringan air di tahun berikutnya dan membuktikan secara pasti bahwa kekeringan air benar disebabkan oleh Hotel Fave Kusumanegaran
The increasing numbers of hotels in Yogyakarta has been creating a positive and a negative impact. The positive impact is its contribution to Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yogyakarta city, while the negative impact is its development effects on the living environment. The drought water that is caused by Hote Fave Kusumanegaran in Kampung Miliran is one of the example of the difficulties faced by the civilians. This research is trying to describe about the responsiveness of Pemerintah Kota Yogyakarta in taking care of the drought case. In measures the responsiveness, the author are using three (3) indicators which are: governmental action, law enforcement, and form of continuous improvement on the service. Then, for knowing the effect factors the author are using three (3) aspects which are: the civil servants qualities and quantities, communication with the civilians, and the empowerment of non-governmental actors. The research on this study shows that responsiveness Pemerintah Kota Yogyakarta in handling the drought case has been good enough yet need some longer times in the handling processes. This could be seen based on the process duration which takes (3) months and the final result which there will be no more water drought case in the following year and certainly proved that the water drought is surely done by Hotel Fave Kusumanegaran.
Kata Kunci : Responsivitas, Pemerintah Kota Yogyakarta, Kekeringan Air