ANALISIS NILAI TAMBAH JAMBU BIJI GETAS MERAH (Psidium Guajava Linn) SEGAR DAN PRODUK OLAHANNYA (Studi Kasus di Kelompok Tani Makmur I, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal)

RIAN ELITA MURDIYANTI, Dr. M. Affan Fajar Falah, STP, M.Agr; Dr. Jumeri, STP, M.Si

2016 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Jambu biji getas merah merupakan produk unggulan di Kabupaten Kendal. Pada usaha penjualan jambu biji getas merah, masyarakat Kendal mempunyai dua cara dalam penanganan pasca panen yaitu dijual dalam bentuk segar atau olahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan membandingkan nilai tambah jambu biji getas merah segar dan produk olahannya, menentukan karakteristik mutu produk yang memiliki nilai tambah tertinggi dan membandingkan dengan produk pesaing serta menentukan strategi pemasaran pada produk yang memiliki nilai tambah rendah. Penentuan nilai tambah ini dengan menggunakan metode value analysis yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap informasi, kreativitas, analisis dan implementasi. Tahap informasi yaitu identifikasi kesukaan konsumen. Tahap kreativitas yaitu pemetaan fungsi dan pembuatan konsep Tahap analisis yaitu analisis biaya dan pendapatan, serta analisis nilai dan performansi Tahap implementasi yaitu penentuan konsep terbaik, pembandingan produk nilai tambah tertinggi dengan produk pesaing dan menentukan strategi pemasaran produk nilai tambah rendah. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa produk sirup memiliki nilai biaya tertinggi sedangkan dodol memiliki biaya terendah serta semua produk memiliki nilai performansi yang sama. Produk yang memiliki nilai tambah tertinggi yaitu jambu biji getas merah sedangkan terendah adalah sari buah.Jambu biji getas merah lebih disukai oleh konsumen berdasarkan atribut warna, aroma, tekstur dan rasa daripada jambu merah Bojonegoro dan Karanganyar sebagai produk pesaing. Strategi pemasaran yang paling baik untuk dilakukan adalah melakukan produksi dalam skala besar. menjaga ketersediaan bahan baku dan memperluas daerah pemasaran.

Red guava is the flagship product in Kendal. It issued community has two selling method, they were in the from of fresh or processed product. This study is aimed to analyze and to compare the added value of fresh red guava and other processed products, to determine the quality characteristics of the products that have the highest added value and to compare with similar product and providing advice on marketing strategies on a product that has a low added value as well. The method used to determine the added value is value analysis to include the information stage through identifying consumer preferences, the creativity stage consisting mapping function and concept, the analysis stage consisting analyze costs and revenues, the analysis of value and performance as well, the implementation stage to determine the best concept using Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The organoleptic test is applied to the highest added value product meanwhile (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats ) SWOT analysis applied to the lowest. Based on the results, it can be concluded that syrup is the product with the highest cost while paste is the product with the lowest cost, and all products have the same performance values. The result AHP showed that red guava's fresh is the highest added value while red guava juice is the lowest. Based on the attributes of color, aroma, texture and taste, the consumers preferred red guava to Bojonegoro and Karanganyar products. It is confirm, the best strategy to do is to produce in a large scale, to maintain the availability of raw materials and to expand the marketing area.

Kata Kunci : jambu biji getas merah, nilai tambah, value analysis.