Laporkan Masalah

Pemakaian Gitaigo dan Padanannya dalam Bahasa Jawa (Gitaigo dalam Buku Rakudai Ninja Rantaroo: Nintama Sannin Gumi no Kunrenyama Daikettoo)

AMALINA SHABRINA A, Sa'idatun Nishfullayli, M.Hum

2016 | Tugas Akhir | D3 BAHASA JEPANG SV

Tugas akhir ini membahas pemakaian gitaigo dalam buku Rakudai Ninja Rantaroo: Nintama Sannin Gumi no Kunrenyama Daikettoo dan padanannya dalam bahasa Jawa. Gitaigo adalah salah satu bentuk onomatope dalam bahasa Jepang. Terdapat 9 gitaigo yang diteliti yaitu appu-appu, uyo-uyo, gaku-gaku, kan-kan, kura-kura, bara-bara, heto-heto, wai-wai, dan waku-waku. Metode yang dipakai adalah analisis komponen makna yang berfungsi untuk mengetahui komponen makna masing-masing gitaigo tersebut. Setelah diketahui komponen maknanya, selanjutnya dicari padanan gitaigo dalam bahasa Jawa yang memiliki komponen makna yang mendekati komponen makna gitaigo bahasa Jepang tersebut. Dari hasil analisis diketahui bahwa appu-appu, kura-kura dan heto-heto adalah gitaigo yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fisik yang diderita seseorang atau hewan. Uyo-uyo, gaku-gaku, dan bara-bara digunakan untuk menggambarkan posisi benda, seseorang, atau hewan dilihat dari sudut pandang kesatuannya. Kan-kan dan wai-wai digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang atau benda berdasarkan intensitasnya, sedangkan waku-waku digunakan untuk menggambarkan perasaan seseorang. Adapun dalam hal padanan kata, masing-masing gitaigo yang diteliti memiliki padanan dalam bahasa Jawa. Akan tetapi ada gitaigo bahasa Jepang yang memiliki lebih dari satu padanan dalam bahasa Jawa, misalnya gaku-gaku yang memiliki 4 padanan kata dalam bahasa Jawa. Hal itu menunjukkan bahwa konteks pemakaian gitaigo bahasa Jepang lebih luas daripada padanannya dalam bahasa Jawa.

This Final Paper's title is THE USE OF GITAIGO AND ITS EQUIVALENT IN JAVANESE LANGUAGE. The writer observes the use of gitaigo contained in the book Rakudai Ninja Rantaroo: Nintama Sannin Gumi no Kunrenyama Daikettoo and its equivalent in Javanese language. Gitaigo is one kind of onomatopoeia in Japanese language. Gitaigo which is observed are appu-appu, uyo-uyo, gaku-gaku, kan-kan, kura-kura, bara-bara, heto-heto, wai-wai, and waku-waku. The method used in this final paper is the analysis of meaning component. It is used to identify the meaning component of every gitaigo observed. After the meaning component has identified, the next step is searching the gitaigo's equivalent in Javanese language that has similiar meaning component with the gitaigo observed. The result of analysis shows that appu-appu, kura-kura and heto-heto are gitaigo which is used to describe the physical condition suffered by a person or an animal. Uyo-uyo, gaku-gaku, and bara-bara are used to describe the position of an object, a person, or an animal from the perspective of its unity. Kan-kan and wai-wai are used to describe the condition of a person or a thing based on its intensity, while waku-waku is used to describe someone's feeling. The equivalent of every word analyzed can be found. However, there are gitaigo that have more than one word of equivalent in Javanese language, for example gitaigo gaku-gaku that has 4 equivalent words in Javanese language. This shows that the use of Japanese language's gitaigo is wider than its equivalent in Javanese language.

Kata Kunci : gitaigo, onomatope, analisis komponen makna

  1. D3-2016-337790-abstract.pdf  
  2. D3-2016-337790-bibliography.pdf  
  3. D3-2016-337790-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2016-337790-title.pdf