KARAKTER TOMBOI DALAM NOVEL ANAK: ANALISIS WACANA FEMINIS TERHADAP NOVEL TOMBOY GIRL, MY FIRST MAKE UP, KADO UNTUK UMMI, DAN BEST FRIENDS FOREVER
ELSE LILIANI, M.HUM., Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno; Prof. Dr. Juliasih, S.U.
2015 | Disertasi | S3 SastraPenelitian ini memfokuskan kajiannya pada representasi ketomboian, relasi kuasa, serta konteks sosial kultural yang melatarbelakangi munculnya wacana tomboi dalam novel anak yang berjudul Tomboy Girl, My First Make Up, Kado untuk Ummi, dan Best Friends Forever. Penelitian ini menggunakan teori kritik sastra feminis. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana feminis. Data diambil secara purposif yang menggambarkan permasalahan. Data dianalisis dalam dua tahapan, yakni melakukan analisis secara mikrolevel untuk mengkaji permasalahan representasi dan relasi kuasa ketomboian, kemudian dilanjutkan dengan analisis secara diskursif dan intertekstual untuk mengkaji permasalahan konteks sosial kultural yang melahirkan wacana ketomboian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tomboi adalah representasi anak perempuan yang memiliki kualitas maskulin. Masa kanak-kanak memungkinkan terjadinya pergantian identitas gender secara alami. Performans tomboi pada masa kanak kadang dinilai aneh atau menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat. Anak perempuan yang tomboi lebih berterima daripada anak lelaki yang feminine. Tomboi memiliki tingkatan: tomboi, setengah tomboi, dan struggling with languages (masih kebingungan dalam menentukan/menyebut identitasnya). (2) Tomboi merupakan bagian dari proses negosiasi anak terhadap identitas yang ditetapkan oleh masyarakat yang heteronormatif. Matriks heteroseksual telah meregulasi tatanan gender dalam melalui berbagai macam bentuk dan beroperasi secara berkaitan satu sama lain, sehingga menjadi alat untuk menekan anak-anak yang dinilai berperilaku gender menyimpang. Relasi tokoh tomboi dengan tokoh lainnya dalam novel menunjukkan adanya pergulatan identitas pada masa kanak dan rupture pada novel itu sendiri. (3) Wacana tomboi yang muncul dalam novel anak bukan merupakan hal yang baru. Wacana tomboi yang muncul pada novel anak menunjukkan adanya sebaran kuasa sekaligus perlawanan terhadap norma heteroseksual dari perspektif anak-anak.
This research focuses on the study of representation, power relation of tomboy characters, and social cultural production of tomboy discourse in Tomboy Girl, My First Make Up, Kado untuk Ummi, dan Best Friends Forever. This research is based on feminist literary criticism. This research is using the feminist discourse analysis. The data taken by purposive sampling. Data analyzed in two stages. First, microlevel reading to explore the representation and the power relation. Second, discursive and intertextually reading to explore the social cultural production of tomboy discourse in children novel. The research shows that: (1) tomboy is a representations of girls who have masculine qualities. Childhood is a queer time thus allowing the change of gender identity naturally. The performance of tomboy sometimes considered as a deviation from the norms of heterosexual in society. Tomboyish girls more acceptable than the feminine boy. Tomboy itself has tiers: tomboy, half tomboy, and struggling with languages. (2) Tomboy is negotiation process of the child's identity defined by their heteronormative community. Heterosexual matrix has been regulated in a gender order through a variety of operations. The operations becomes a tool to oppress the children who considered behave a gender deviant. The relations between characters in the novels show an identity struggling in childhood. The novel is rupture: rejected femininities but accepted femininities and masculinities in heterosexual matrix. (3) The tomboy discourse which appear in children literature is not a novelty. Deviation gender discourse has existed in Indonesian, as seen in the literary arts, traditions, and culture of Indonesian society. The tomboy discourse in childrens shows the distribution of power at once resistance to the heterosexual norm in the world of children.
Kata Kunci : representasi, relasi kuasa, produksi wacana tomboi, analisis wacana feminis, novel anak