PERANCANGAN MODEL BISNIS TEMPAT PENITIPAN ANAK
MUFTI IVAN AGUSTA, Yulia A. Widyaningsih, MBA, Ph.D
2015 | Tesis | S2 ManajemenSekian puluh tahun yang lalu, mayoritas wanita Indonesia fokus pada kegiatan mengurus rumah tangga, anak dan suami. Sedangkan saat ini wanita memiliki kontribusi yang luas di masyarakat, mereka bukan hanya dituntut untuk mengurus rumah tangga tetapi juga menjalankan peran di dunia kerja. Tingginya laju pertumbuhan ekonomi berdampak pada fenomena suburbanisasi menyebabkan banyaknya penduduk daerah suburban yang bekerja di pusat kota. Banyak dari tenaga kerja tersebut adalah kaum ibu dengan anak yang masih balita. Meningkatnya angka kekerasan dan penelantaraan anak oleh pengasuh yang tidak diawasi di lingkungan rumah sendiri termasuk penculikan anak oleh pengasuhnya meningkatkan kebutuhan akan rasa aman dalam menitipkan anak. Pada tesis ini penulis merancang model bisnis tempat penitipan anak yang menawarkan rasa nyaman pada ibu bekerja dengan tetap mengutamakan pertumbuhan, perkembangan dan nutrisi anak. Gambaran umum model bisnis Tempat Penitipan Anak (TPA) didapatkan dari in-depth interview pada TPA yang sudah berjalan sebelumnya, dan kemudian dikembangkan berdasarkan empathy map yang diperoleh dari Focus Group Discussion (FGD). Dari segi kenyamanan ibu, Ar baby daycare menawarkan durasi waktu penitipan anak yang lebih lama dibandingkan dengan TPA lainnya tanpa overtime fee. Sedangkan untuk nutrisi anak Ar baby daycare mengutamakan ASI eksklusif termasuk keterampilan care giver dalam mengolah ASI perah, termasuk bekerja sama dengan pihak ketiga untuk penyediaan breastpump hospital grade. Partnership merupakan hal baru yang dikembangkan Ar baby daycare, diantaranya bekerja sama dengan perusahaan breastfeeding equipment, Medela, Rumah Sakit Ibu & Anak, Mommy & Baby Shop, Nestle, serta Johnson & Johnson. Kata Kunci: Model bisnis, empathy map, daycare, perkembangan anak, suburban, partnership
A few decades ago, the majority of women just focusing on taking care of household, children and husband, whereas current Indonesian women have huge contribution in the society, they are not only required to handle the household but also they have role in the working industry. Highly increase economic growth in line with the suburbanization phenomena causes many suburban residents who work in the central of city. Many of the workers are mothers with children who are toddlers. The increasing level of violence and abandon child by a caregiver who is not supervised in their own home environment including the abduction of children by a caregiver increases the urgency of the need for security in childcare. In this thesis, the writer designed a daycare business model that offers a sense of comfort for working mother while maintaining the growth, development and child nutrition. General overview from this business model of daycare, writer received from in depth interview with the owner of exciting daycare, thus developed based on empathy map which obtained from Focus Group Discussion. Concern of mother convenience, Ar baby daycare offers a longer time duration without overtime fee. As for the baby, Ar baby daycare prioritized for an exclusive breast-feeding and also handled by skilled and trained care giver, including partnership with third parties for the provides hospital grade breast pump to facilitate mother to get more milk. Partnership is a newly developed by Ar baby daycare, including partnership with equipment breastfeeding company such as Medela, Mother & Child Hospital, Mommy & Baby Shop, Nestle, and Johnson & Johnson. Keyword: Business Model, Empathy Map, Daycare, Child development, suburban, partnership.
Kata Kunci : Business Model, Empathy Map, Daycare, Child development, suburban, partnership.