Laporkan Masalah

BASUO SEBAGAI BASIS KEBERTAHANAN RUANG EKONOMI TRADISIONAL PAKAN AKAD PAYAKUMBUH

AL BUSYRA FUADI, Prof.Ir. Achmad Djunaedi,MUP., Ph.D.

2015 | Disertasi | S3 ILMU ARSITEKTUR

Pakan di Minangkabau tidak hanya dimaknai sebatas ruang ekonomi tradisional semata, lebih dari itu pakan juga merupakan ruang perwujudan dari budaya hidup masyarakat Minangkabau yang di dalamnya juga tersimpan nilai sosial dan bathiniah. Penelitian tentang pencarian makna pakan Akad sebagai salah satu ruang lokal di Minangkabau dilakukan dengan menggunakan paradigma dan metode fenomenologi Husserlian. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan makna pakan Akad bagi masyarakat Payakumbuh saat ini. Basuo, merupakan temuan dalam penelitian disertasi ini. Sebagai salah satu teori ruang lokal di Payakumbuh, teori ini dibangun oleh 37 unit informasi yang merupakan dasar dalam penyusunan 6 tema, yang pada tahap berikutnya melahirkan 3 konsep ruang di pakan Akad Payakumbuh. Melalui 3 konsep ruang tersebut maka makna pakan Akad ini berhasil dirumuskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Basuo sebagai makna dari pakan Akad juga merupakan basis dari kebertahanan ruang ekonomi tradisional yang terdapat di kota Payakumbuh. Basuo sebagai makna dari pakan Akad bagi masyarakat Payakumbuh terbangun oleh 3 konsep utama, yaitu (1) dinamika ruang ekonomi tradisional, (2) tampek basuo, serta (3) tampek mancari. Melalui konsep-konsep inilah, makna Basuo sebagai sebuah kesadaran transendental masyarakat di pakan Akad berhasil dirumuskan. Secara sederhana, Basuo sebagai sebuah teori lokal di Payakumbuh berakar pada kesadaran masyarakatnya akan makna dari pakan yang mereka miliki. Basuo dalam pemahaman masyarakatnya adalah wujud dari keteranyaman nilai yang terlahir dari perjumpaan-perjumpaan mancari yang terjadi di dalam pakan. Nilai yang lahir tersebut adalah nilai iduik, nilai barakaik dan nilai badunsanak.

Pakan in Minangkabau was not only interpreted as traditional economic space, more than that it was also space to manifest the living culture of Minangkabau society having in it social and spiritual value. The research to seek meaning of pakan Akad as one of local spaces in Minangkabau was conducted by using Husserlian phenomenology method and paradigm. The main purpose of this research was to find the meaning of pakan Akad for Payakumbuh society at the moment. Basuo, was the finding in this dissertation research. As one of local space theories in Payakumbuh, this theory was constructed by 37 information units which was the basis in developing 6 themes, and in the next stage to establish 3 space concepts in this Payakumbuh pakan Akad. Through the 3 space concepts, the meaning of pakan Akad was able to be formulated. The research result showed that Basuo as the meaning of pakan Akad was also the basis of the sustainability of traditional economical space in Payakumbuh. Basuo as the meaning of pakan Akad for Payakumbuh society was constructed by 3 main concepts, they were (1) the dynamic of traditional economical concept, (2) tampek basuo, and (3) tampek mancari. Through these concepts, the meaning of Basuo as a transcendental awareness of the society in pakan Akad was able to be formulated. Simply spoken, Basuo as a local theory in Payakumbuh rooted from the awareness of its society towards the meaning of pakan that they had. Basuo in the understanding of its society was the manifestation of the weaving of meaning which came from the mancari encounters in the pakan. The resulting values were iduik value, barakaik value and badunsanak value.

Kata Kunci : Pakan Akad, phenomenology, space meaning, Basuo.

  1. S3-2015-291980-abstract.pdf  
  2. S3-2015-291980-bibliography.pdf  
  3. S3-2015-291980-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2015-291980-title.pdf