Laporkan Masalah

AKULTURASI BUDAYA ARSITEKTUR TIONGKOK DENGAN JAWA DI KAWASAN KELENTENG SAM PO KONG SEMARANG

DIANA AZZANTI, FRIDA ANIS HANDAYANI, B.ED., M.TCSOL

2015 | Tugas Akhir | D3 BAHASA MANDARIN SV

Kelenteng Sam Po Kong Semarang adalah Kelenteng Sam Po terbesar di dunia, juga merupakan Kelenteng Kombinasi. Kelenteng Sam Po Kong didirikan pada tahun 1724 di Semarang untuk menghormati jasa Laksamana Zheng He. Pada awalnya kelenteng ini hanya terdapat gua sederhana yang terdapat altar patung Zheng He, direnovasi menjadi bangunan sederhana yang ditopang kayu tradisional kemudian direnovasi kembali menjadi bangunan beton besar. Kelenteng Sam Po Kong dikelola oleh Yayasan Sam Po Kong yang didirikan pada tahun 1937. Bangunan Kelenteng Sam Po Kong merupakan akulturasi antara karakteristik budaya Tionghoa dan Jawa dalam design arsitektur bangunan kelenteng. Sekarang ini, Kelenteng Sam Po Kong selain berfungsi sebagai tempat beribadah juga berfungsi sebagai tempat pendidikan dan pariwisata.

Sam Po Kong is the biggest Sam Po temples in the whole world, also includes a combination temple. Sam Po Kong built in 1724 on Semarang to respectful Admiral Zheng He. At first temple there are only simple cave contained a statue of Zheng He altar, renovated into a simple building that sustained the traditional wood and then rebuilt into a large concrete building. Sam Po Kong temple is managed by the Foundation of Sam Po Kong which was established in 1937. Sam Po Kong temple is the acculturation between Chinese identity and Java identity of the temple’s architectural design. Sam Po Kong temple in addition to functioning as a place of worship also serves as a place to education and tourism.

Kata Kunci : Sam Po Kong, Arsitektur, Akulturasi, Sam Po Kong, Architectur, Acculturation

  1. D3-2015-336190-abstract.pdf  
  2. D3-2015-336190-bibliography.pdf  
  3. D3-2015-336190-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2015-336190-title.pdf