STUDI ANALISIS KOPING PELAKU PERCOBAAN BUNUH DIRI USIA DEWASA MUDA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
SONIA MAHRUDIN, Ibrahim Rahmat, S.Kp., M.Kes. ; dr. Ronny Tri W., Sp.KJ
2015 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATANINTISARI Latar Belakang : WHO regional Asia Tenggara melaporkan adanya peningkatan angka bunuh diri dari 10 per 100.000 orang pada tahun 1950 menjadi 18 per 100.000 orang pada tahun 1995. Estimasi kejadian bunuh diri mencapai 10-20 juta percobaan bunuh diri pertahun. Sebanyak 73% kasus bunuh diri tersebut terjadi di negara berkembang. Meninjau lebih jauh mengenai bunuh diri di Indonesia, Kabupaten Gunungkidul menempati peringkat tertinggi nasional (9 per 100.000), rata-rata tersebut lebih tinggi dibanding kota metropolitan Jakarta (1 per 100.000). Polres Gunungkidul juga mendokumentasikan data mengenai tindakan percobaan bunuh diri. Data percobaan bunuh diri pada tahun 2007-Agustus 2013 tercatat 13 kasus. Angka tersebut didominasi oleh usia dewasa muda (20 - 40 tahun). Percobaan bunuh diri merupakan salah satu kegawatdaruratan psikiatrik yang membutuhkan proses recovery cukup lama. Disisi lain, individu yang mempunyai riwayat percobaan bunuh diri berisiko besar untuk kembali mengulanginya. Untuk mengecilkan risiko tersebut, individu terkait dituntut memiliki koping yang efektif agar dapat menyesuaikan diri dan mengatasi berbagai situasi krisis dalam proses recovery tersebut. Tujuan : Mengetahui gambaran koping pada pelaku percobaan bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus deskriptif eksploratif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara mendalam (in depth interview) semi terstruktur dilengkapi dengan studi dokumentasi. Hasil: Gambaran koping pada pelaku percobaan bunuh diri meliputi gambaran mekanisme koping (berorientasi ego dan tugas) dan strategi koping (jangka pendek dan panjang) yang digunakan oleh subyek penelitian selama proses pemulihan paska percobaan bunuh diri. Mekanisme koping berorientasi ego pada subyek penelitianantara lain :proyeksi, supresi, formasi reaksi, denial/ penyangkalan, represi dan displacement/ pengalihan. Sedangkan mekanisme koping berorientasi tugas padasubyek penelitian adalah menghadapi masalah secara frontal dan kompromi.Selanjutnya strategi koping jangka pendek pada subyek penelitianantara lain : jalan-jalan, tidur, marah-marah, melamun, mendengarkan musik, menyendiri dan menangis. Sedangkan strategi koping jangka panjang padasubyek penelitian antara lain : berbicara (mencurahkan perasaan), berdoa, beribadah, membuat alternatif tindakan (mencari bantuan tetangga) dan melakukan aktivitas baru (menyibukkan diri dengan bekerja). Kesimpulan: Mekanisme koping antar subyek penelitian bervariasi. Kedua subyek penelitian memiliki kesamaan strategi koping jangka pendek yaitu berjalan-jalan. Sedangkan strategi koping jangka panjang antara dua subyek penelitian memiliki banyak kesamaan.
ABSTRACT Background: WHO Regional Office in South East Asia reported increase of suicide incidence from 10 per 100,000 people in 1950 to 18 per 100,000 people in 1995. Estimation of suicide incidence reached 10 to 20 millions of attempted suicide annually. As many as 73% of suicide cases occur in developing countries. Suicide incidence rate in Indonesia, particularly at District of Gunungkidul is the highest nationally (9 per 100,000. The rate is higher than that of Jakarta Metropolis,i.e. 1 per 100,000. Gunungkidul Resort Police also documented the case whereby the figure of incidence rate reached 13 cases in 2007-2013 and was dominated by young adults of 20 to 40 tears old. Attempted suicide is a psychiatric emergency that requires long recovery process as attempted suicide tends to recur. To minimize the risk, an individual with attempted suicide should have effective coping in order to make self adjustment and overcome some critical situations in the process of recovery. Objective: To get an overview of coping in the individuals attempting suicide at District of Gunungkidul. Method: The study was qualitative with descrptive explorative study design. Data were obtained from semi structured in depth interview supported with documentation study Result: Coping in the individuals attempting suicide comprised coping mechanism (ego and duty oriented) coping strategy (short and long term) used by the subject post attempted suicide. Coping mechanism of ego oriented included projection, suppression, reaction formation, denial, repression and displacement; whereas coping mechanism of duty oriented included facing the problem with frontal and compromised approach. Short term coping strategy included strolling, sleeping, grumpy, daydreaming, listening to the music, being alone and crying. Whereas long term strategy included expressing feelings, praying, making alternative activities (such as seeking for help to the neighbors) and having new activities (keeping oneself busy with the job). Conclusion: Coping mechanism among the subjects varied. All subjects had the same short term coping strategy, i.e. strolling and had similar long term coping strategy in many aspects.
Kata Kunci : Percobaan bunuh diri, koping, mekanisme koping, strategi koping