Analisis kontrastif simbolisme bunyi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
HAPSARI, Ruli, Prof. Stephanus Djawanai, M.A., Ph.D
2010 | Tesis | S2 Linguistiklni adalah sebuah kajian simbolisme bunyi yang berupaya mengkontraskan onomatope dan mimetik antara dua bahasa yang tidak berhubungan, yakni B.lndo dan B.lng. Penelitian hanya beroperasi pada sistem fonologi dengan beberapa tujuan yang dicapai, memerikan korespondensi bunyi onomatope dan mimetik, menjelaskan sebab-sebab adanya persamaan onomatopc dan mimetik, dan menjelaskan sebab-sebab adanya perbedaan onomatope dan mimetik antara B.lndo dan B.Ing. Data dalam penelitian ini bcrsumber dari komik yang berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia yang didukung oleh wawancara dengan dua puJuh enam informan yang terdiri dari sebelas orang dewasa dan lima belas anak-anak. Wawancara ini bertujuan untuk mcmpcrkuat data yang diperoleh dan juga untuk menggugurkan beberapa satuan lingual yang dicurigai merupakan unsur-w1sur pinjaman dari bahasa asing. Populasi data itu kemudian dikelompokkan menjadi data onomatope dan mimetik. Selanjutnya data dianalisis dengan metode analisis kontrastif untuk mencari kesamaan dan perbedaan diantara kosakata onomatope dan mimetik B.Indo dan B.lng. Hasil analisis data kemudian disajikan dengan menggunakan lambang-lambang seperti lambang fonetik, lambang fonemik, diagram pohon segmentasi silabe, dan tabel-tabel. Selain itu, hasil analisis didukung pula dengan penj elasan-penjelasan yang memadai. Hasil penclitian menunjukkan bahwa B.lndo dan B.lng sebagai dua bahasa yang tidak memiliki hubungan historis mempunyai persamaan-persamaan dalam onomatope dan mimetik. Persamaan-persamaan ini adalah persamaan bunyi. Satu tiruan bunyi (baik onomatope atau mimetik) dari B.lndo dapat nampak berbeda dari satu tiruan bunyi yang lain dalam B.Ing, tetapi memungkinkan ditemukannya satu atau beberapa bunyi yang sama yang rnenernpati posisi yang sama dalam tiruan bunyi itu. Penernuan ini dilakukan dengan cara korespondensi bunyi. Secara ilrniah, penelitian ini tclah sampai pada pertanyaan "mengapa demikian?" Penelitian ini telah menjawab pertanyaan mengapa ada persamaan dan perbedaan antara onornatopc dan rnimetik dari B.lndo dan B.lng. Persamaan atau dapat disebut dengan konvergensi yang dijumpai disebabkan oleh empat faktor. Pertama. karena persamaan inventarisasi fonem. Kedua, karena persamaan kaidah fonotaktik. Ketiga, karena fcnomena kinestesia. Keempat, karena persamaan simbolisme bunyi yang berlaku baik pada B.lndo atau B.lng. Sementara itu, perbedaan-perbedaan yang dijumpai atau dapat disebut dengan divergensi merupakan kewajaran karena B.lndo dan B.Ing adalah dua bahasa yang berbeda asal. Divergensi yang ada disebabkan oleh tiga faktor. Pertama, karena perbedaan inventarisasi fonem. Kedua, karena perbedaan kaidah fonotaktik. Ketiga, karena perbedaan konsep simbolisme bunyi yakni simbolisme bunyi hanya berlaku pada masing-masing bahasa saja (language specific). Kata kunci: onomatope, mimetik, korespondensi bunyi, persamaan simbolisme bunyi, language specific.
This is a sound symbolism study which attempts to contrast onomatope (not onomatopoeia) and mimetics between two unrelated languages, Indonesian and English. The investigation operates on phonological system with some goals to achieve; to describe how sounds of onomatope and mimetics correspond, to explain why the two languages share similarities and diverge in their onomatopes and mimetics. The data in this research are from Indonesian and English comics which are backed up by interviews with twenty six informants consisting of eleven adults and fifteen children. The interviews are aimed at reinforcing the collected data and al so disqualifying several lingual units which under suspicion of loan sound imitations. The data population is then grouped into onomatopes and mimetics data. The classified data are subsequently analyzed by using contrastive analysis method for discovering similarities and differences of onomatope and mimetics between Indonesian and English. Afterward, the analysis results are presented by employing such symbols as phonetic and phonemic symbols, tree diagram of syllabic segmentation and tables. In addition, they are backed up by adequate explanations. Upon the elaboration of the analysis, the research findings show that Indonesian and English as two unrelated languages share similarities in onomatope and mimetics. The similarities are of sound similarities. One sound imitation (either of onomatopes or mimetics) of Indonesian may differ from another one of English, but one or several sounds which occur on the same position in the sound imitation are plausibly discovered. Scientifically, this research has reached the question "why is it in such a way?" It has answered the question of why Indonesian and English share similarities in onomatopes and mimetics. There are four factors which evoke the similarities or that can be called convergence. First, because of similarities in phoneme inventories. Second, because of similarities in phonotactic rules. Third, because of kinesthetic phenomenon. Fourth, because of same sound symbolism which apply to both Indonesian and English. In the meantime, the differences or that can be said to be divergence are due to the fact that Indonesian and English are two languages of different origins. There are three factors which evoke the divergence. First, because of different phoneme inventories. Second, because of different phonotactic rules. Third, because of distinct concept of sound symbolism, that is language-specific.
Kata Kunci : Onomatope,Mimetik,Korespondensi bunyi,Persamaan simbolisme bunyi,Language specific