Formulasi strategi organisasi non laba Yayasan Rumah Sakit Pupuk Kaltim Bontang untuk menciptakan keunggulan bersaing di bidang jasa pelayanan kesehatan
BARMAN, Rully Andrianto, Agus Setiawan, Dr., M.Soc.Sc
2008 | Tesis | S2 Magister ManajemenOrganisasi nirlaba dihadapkan pada persaingan dengan organisasi yang berorientasi laba dalam industri yang sejenis. Persaingan ini memaksa organisasi nirlaba menemukan metode manajemen yang efektif untuk dapat berkembang dan mempertahankan hidupnya. Perubahan dari lembaga sosial menjadi lembaga sosial ekonomi dan semakin bertambahnya jumlah rumah sakit membawa konsekuensi bahwa rumah sakit menghadapi persaingan seperti bisnis pada umumnya. Sebelum tahun 2002 Rumah Sakit Pupuk Kaltim (RSPKT) yang dikelola oleh Yayasan Rumah Sakit Pupuk Kaltim tidak terlalu banyak mendapatkan tantangan karena merupakan satu-satunya Rumah Sakit di kota Bontang yang melayani masyarakat umum. Dengan munculnya pesaing-pesaing, mau tidak mau RSPKT harus berbenah diri dan lebih memikirkan mutu pelayanan serta kepuasan pasien agar pasien tidak beralih ke rumah sakit pesaing. RSPKT perlu memiliki apa yang dinamakan keunggulan bersaing yang merupakan jantung kinerja perusahaan dalam sebuah pasar yang bersaing. RSPKT harus menyiapkan strategi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, bagaimana menciptakan keunggulan bersaing di hi dang jasa pelayanan kesehatan. Penelitian ini diarahkan pada permasalahan strategis RSPKT (Yayasan) dalam membangun keunggulan dan strategi bersaing di bidang jasa pelayanan kesehatan dengan ,, benchmarking, perusahaan sejenis yang dipandang telah memiliki keunggulan bersaing yang tidak dipunyai oleh RSPKT. Penelitian menggunakan metode anal isis kualitatif. Anal isis yang dilakukan adalah ( 1) Analisis profil perusahaan, (2) Analisis lingkungan ekstemal perusahaan yang diantaranya meliputi analisis persaingan industri dengan menggunakan Six Forces Diagram (Oster, 1995), (3) Analisis lingkungan internal perusahaan, (4) Analisis SWOT, dan (5) Analisis benchmarking dengan benchmark Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang berada di bawah pengelolaan Yayasan Panti Rapih. Berdasarkan analisis lingkungan ekstemal RSPKT yang meliputi peluang dan ancaman, analisis lingkungan internal RSPKT yang meliputi kekuatan dan kelemahan, serta analisis benchmarking dengan Rumah Sakit Panti Rapih diperoleh kesimpulan bahwa RSPKT memiliki peluang untuk berkembang dan meraih pelanggan yahg semakin banyak. Strategi yang dapat dilakukan oleh RSPKT adalah "growth oriented strategy, yang mendukung strategi agresif untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Strategi generik yang dapat dilakukan adalah fokus pada diferensiasi layanan unggulan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Layanan unggulan untuk menciptakan keunggulan bersaing dapat meniru praktek-praktek terbaik benchmark Rurnah Sakit Panti Rapih dan penyempumaan unit medical check up menjadi one stop medical chek up. Key words: manajemen stratejik, organisasi nirlaba, lingkungan internal, lingkungan ekstemal, six forces diagram, benchmarking
Non-profit organizations are in competition with profit-oriented organizations in the similar industries. Competition is forcing organizations to find effective methods of management to develop and sustain life. Changes from "social institutions" into "economic and social institutions" increasing number of hospitals bring consequences that hospitals face competition as business in general. Before 2002, Pupuk Kaltim Hospital (RSPK1) managed by the Hospital Pupuk Kaltim Hospital Foundation did not get too many challenges because it was the only hospital in the Bontang city that serving the public community. With the emergence of competitors, RSPKT need improvement and get better quality of service and patient satisfaction so the patients do not move to another hospital. RSPKT need to have what is called competitive advantage that is the heart of the performance of the company in a competitive market. RSPKT must prepare strategies in the face of increasingly tight competition, how to create competitive advantages in the field of healthcare services. This study focused on strategic issues RSPKT (Foundation) in building competitive advantages and strategies in the field of healthcare services by benchmarking to similar companies that have deemed competitive advantages that are not owned by the RSPKT. This research uses qualitative analysis methods. The analysis performe: ( l) Analysis of company profile, (2) Analysis of external environment among the companies that include analysis of industry competition by using the Six Forces Diagrams (Oster, 1995), (3) Analysis company's internal environment, (4) SWOT Analysis, and (5) Benchmarking Analysis to Panti Rapih Hospital Y ogyakarta which under the management of Yayasan Panti Rapih as a benchmark. Based on the analysis of the external environment that includes opportunities and threats, internal environment that includes the strengths and weaknesses, and benchmarking analysis result the conclusion that RSPKT have the opportunity to grow and reach more customers. Strategies that can be done by RSPKT is "oriented growth strategy" to support the aggressive strategies to take advantage of opportunities that exist Generic strategy that can be done is to focus on superior service differentiation needed by the customer. Superior service to create competitive advantages can emulate Panti Rapih Hospital best practices and improvement of the medical check-up units into one stop medical check-up. Key words: strategic management, non-profit organizations, the internal environment, external environment, six forces diagrams, benchmarking
Kata Kunci : Manajemen stratejik,Organisasi nirlaba,Lingkungan internal,Lingkungan eksternal,Six forces diagram