Laporkan Masalah

Model Bisnis Kewirausahaan Sosial Pada Anak Bangsa Cerdas (ABC) Toys Berbasis Pemberdayaan Penyandang Disabilitas

ANINDIA SEPTIANI, Rocky Adiguna, S.E., M.Sc., Ph.D.

2022 | Tesis | Magister Manajemen

Masalah pengangguran dan ketenagakerjaan penyandang disabilitas masih menjadi perhatian di Indonesia. Tingkat partisipasi angkatan kerja penyandang disabilitas jauh berada di bawah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja non-disabilitas. Menurunnya partisipasi penyandang disabilitas dalam angkatan kerja menandakan terbatasnya lapangan pekerjaan dan kurangnya keikutsertaan penyandang disabilitas dalam pasar kerja. Hal tersebut dapat menjadi pemicu meningkatnya jumlah pengangguran penyandang disabilitas di Indonesia. Kewirausahaan sosial menjadi salah satu solusi yang dapat membantu penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan. Kewirausahaan sosial tidak hanya menghasilkan keuntungan semata namun menjadi bagian dari solusi atas permasalahan penyandang disabilitas dan juga mempertimbangkan dampak sosial yang ditimbulkan. Wirausaha sosial harus dapat memberdayakan masyarakat dengan memaksimalkan potensi dan kreativitas agar terus berdaya dan berkarya. Salah satu kewirausahaan sosial yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas adalah produsen mainan edukasi anak ABC Toys. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model bisnis kewirausahaan sosial dari Grassl berupa konsep, bentuk pelaksanaan dan dampak pemberdayaan; memformulasi kanvas model bisnis sosial mengadopsi dari Qastharin untuk ABC Toys; dan mengukur dampak sosial yang dihasilkan oleh ABC Toys menggunakan analisis social return on investment (SROI). Desain penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada pemilik dan karyawan penyandang disabilitas serta konsumen dari ABC Toys. Hasil penelitian didapatkan 1) konsep pemberdayaan penyandang disabilitas di ABC Toys menggunakan teori ACTORS, bentuk pemberdayaan penyandang disabilitas di ABC Toys berupa pelatihan, pendampingan, magang, dan pameran, serta dampak pemberdayaan dari aspek kemandirian ekonomi, sosial, intelektual, dan emosi; 2) analisis peta empati dengan menggali perilaku konsumen yang digunakan untuk mengembangkan kanvas model bisnis sosial ABC Toys; 3) mengukur dampak sosial dengan perhitungan NPV, payback period, dan SROI yang dinyatakan layak secara finansial, yakni setiap nilai yang diinvestasikan menghasilkan dampak sosial dan dapat memberikan kontribusi terbukanya lapangan kerja bagi penyandang disabilitas.

The problem of unemployment and employment of persons with disabilities remains a concern in Indonesia. The labor force participation rate of persons with disabilities is far below the non-disability Labor Force Participation Rate. The declining participation of persons with disabilities in the labor force signals limited employment and a lack of participation of persons with disabilities in the job market. The lack of suitable jobs can trigger the increasing number of unemployed people with disabilities in Indonesia. Social entrepreneurship is one of the solutions that can help people with disabilities to get a job. Social entrepreneurship generates profits and is part of the solution to the problems of people with disabilities and also considers the social impacts caused. Social entrepreneurs must empower the community by maximizing their potential and creativity to continue to be empowered and work. One social entrepreneurship that provides jobs for people with disabilities is children's educational toy manufacturer ABC Toys. This study aims to analyze Grassl's social entrepreneurship business model in the form of concepts, forms of implementation and the impact of empowerment; formulate the right social business model canvas for ABC Toys; and measure the social impact generated by ABC Toys using a social return on investment (SROI) analysis. The design of this study uses a descriptive qualitative method, with data collection methods in the form of interviews, observations and documentation. Interviews were conducted with ABC Toys owners, employees with disabilities, and potential consumers of ABC Toys. The results of the study obtained 1) the concept of empowering people with disabilities at ABC Toys using actors theory, the form of empowerment of persons with disabilities at ABC Toys in the form of training, mentoring, internships, and exhibitions, and the impact of empowerment from aspects of economic, social, intellectual, and emotional independence; 2) analysis of empathy maps by exploring consumer behaviors used to develop ABC Toys' social business model canvas; 3) measuring social impact by calculating NPV, payback period, and SROI declared financially viable, each value invested produces social impact and can contribute to the opening of employment for people with disabilities.

Kata Kunci : model bisnis kewirausahaan sosial Grassl, kanvas model bisnis sosial Qastharin, pemberdayaan, penyandang disabilitas, social return on investment (SROI)

  1. S2-2022-470890-abstract.pdf  
  2. S2-2022-470890-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-470890-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-470890-title.pdf