Respons Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap Digitalisasi Usaha Pasca Pandemi COVID-19: (Studi UMKM di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

SYAFIERRA RAMADHANTY, Bahruddin, S.Sos., M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi ujung tombak perekonomian utama saat masa ekonomi kritis disebabkan adanya pandemi Covid- 19 di Indonesia. Namun, di samping fakta tersebut, masih terdapat tantangan serius digitalisasi UMKM. Hal ini dapat dilihat dari data yang menunjukkan hanya 13 persen UMKM yang sudah melakukan digitalisasi. Padahal digitalisasi UMKM dibutuhkan untuk mendorong eksistensi di masa pandemi. Persentase ini mengundang pertanyaan mengenai respons UMKM terhadap kemajuan teknologi, bagaimana mereka merespons kemajuan teknologi yang sedang berlangsung? Untuk membingkai pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan teori transformasi digital. Teori ini menjelaskan bahwa transformasi digital terkait dengan faktor internal dan eksternal organisasi. Selain teori transformasi, penelitian ini juga menggunakan konsep adopsi inovasi untuk melihat bagaimana respons UMKM dalam melihat perubahan teknologi digital. Dari sisi metode, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini memiliki keunggulan untuk melihat proses dan konteks transformasi digital yang dilakukan oleh UMKM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua UMKM menyadari pentingnya transformasi digital untuk bisnisnya. UMKM yang enggan mengadopsi sistem digital karena berbagai pertimbangan yakni; digitalisasi merupakan proses yang rumit dan sulit untuk dijalankan, tidak terbiasa dengan sistem digitalisasi yang akrab dengan teknologi. Penolakan UMKM terhadap sistem transaksi digital juga karena dampak yang tidak diharapkan (unexpected impact) yakni konflik ruang karena banyaknya pengemudi ojek online yang nongkrong di tempat usaha mereka. Selain itu, berbagai faktor ini juga disertai dengan berbagai masalah program bantuan pemerintah dalam upaya digitalisasi UMKM. Kata kunci: Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), transformasi digital, digitalisasi.

Small and Medium Enterprises (SMEs) are the spreadhead of Indonesia's economy during the COVID-19 pandemic. However, despite these facts, there are a lot of severe challenges to bringing up Indonesia's SMEs to the digital era. The data show only 13 percents out of all SMEs in Indonesia that have been digitized. Whereas digitization is the key to excel the existence of SMEs during the pandemic. This low percentage brings questions about how SMEs respond to technological advances. How do SMEs respond to nowadays technological advances? To frame all these questions, we conduct this research with Digital Transformation Theorem. This theory explains digital transformation is related to internal and external factors of an organization. Besides the transformation theorem, this research implements the adoption of the innovation concept to observe how SMEs respond to the movement of the digital technology era. We use the descriptive qualitative approach in this research. This approach has advantages in seeing MSMEs' digital transformation process and context. The result shows the majority of SMEs have not realized the urgency of digital transformation highly impacting their business. The reason SMEs reject the implementation of a digital system is based on the assumption that digitization is a complicated process and difficult to do. They also argue that they are not familiar with the digitalization systems which are close to technology. The SMEs rejection of digital transaction systems because of unexpected impacts, namely spatial conflict due to a large number of online motorcycle drivers hanging out at their shops. Moreover, these various factors are accompanied with a lot of government assistance programs to encourage SMEs digitalization. Keywords: Small and Medium Enterprises (SMEs), digital transformation, digitalization

Kata Kunci : Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), transformasi digital, digitalisasi.