Pengaruh Intervensi Religius Terhadap Kesejahteraan Psikologis Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang Menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

ANAS KIKI ANUGRAH, Khudazi Aulawi, S. Kp, M. Kes., MNSc. Ph. D.; Dr. Ibrahim Rahmat, S.Kp., S.Pd., M. Kes,

2022 | Tesis | MAGISTER KEPERAWATAN

Latar Belakang: Kesejahteraan psikologis pada pasien hemodialisis merupakan permasalahan yang sering terjadi disertai dengan kondisi mental yang buruk. Manajemen yang baik perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kualitas hasil perawatan. Kesejahteran psikologis merupakan faktor penting yang mempengaruhi seseorang dalam meningkatkan penerimaan diri dan kesehatan mental yang baik. Intervensi religius dapat dijadikan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis pasien GGK yang menjalani HD. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh intervensi religius terhadap kesejahteraan psikologis pada GGK yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan quasi experimental pre-post control group design. Penelitian dilakukan selama 3 minggu di unit hemodialisis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Sampel berjumlah 60 (kontrol 30 dan intervensi 30). Kelompok kontrol diberikan perawatan standar dan leaflet, sedangkan kelompok intervensi diberikan perawatan standar, panduan religius dengan leaflet dan intervensi religius selama 10-15 menit, terdapat 6 sesi dengan 2 kali pertemuan seminggu. Skor kesejahteraan psikologis diukur pada sesi ke-6 setelah diberi perlakuan menggunakan kuesioner kesejahteraan psikologis oleh (Ryff & Keyes, 1995). Uji hipotesis menggunakan independent sample t-test. Hasil: Berdasarkan uji independent sample t-test didapatkan rerata skor kesejahteraan psikologis setelah intervensi secara signifikan lebih tinggi pada kelompok intervensi (mean+-SD: 91,07+-5,496) dibandingkan pada kelompok kontrol (mean+-SD: 78,40+-8,097) (p-value<0,05) dan effect size 2,510 (97,7%). Pada karakteristik responden dengan uji paired sample t-test seperti usia, jenis kelamin, Pendidikan, status perkawinan, status sosial ekonomi dan lama menerima HD signifikan mempengaruhi kesejahteraan psikologis (p value <0,05). Kesimpulan: Intervensi religius signifikan mempengaruhi peningkatan skor kesejahteraan psikologis pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis.

Background: Psychological well-being in hemodialysis patients is a problem that often occurs accompanied by poor mental conditions. Good management needs to be done to improve the quality of life and quality of care outcomes. Psychological well-being is an important factor that influences a person in increasing self-acceptance and good mental health. Religious intervention can be used as an effort to improve the psychological well- being of CKD patients undergoing HD. Objective: To determine the effect of the religious intervention on psychological well- being in CKD undergoing hemodialysis at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. Methods: This study is a quasi-experimental pre-post control group design. The study was conducted for 3 weeks in the hemodialysis unit of PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. The sample is 60 (control 30 and intervention 30). The control group was given standard care and leaflets, while the intervention group was given standard care, religious guidance with leaflets, and religious intervention for 10-15 minutes, there were 6 sessions with 2 meetings a week. Psychological well-being scores were measured at the 6th session after being treated using a psychological well-being scale questionnaire (Ryff & Keyes, 1995). Hypothesis testing using independent sample t-test. Results: Based on the independent sample t-test, the mean score of psychological well- being after the intervention was significantly higher in the intervention group (mean+-SD: 91.07+-5.496) than in the control group (mean+-SD: 78.40+-8.097) (p- value<0.05) and effect size 2.510 (97.7%). The characteristics of respondents using the paired sample t-test such as age, gender, education, marital status, socioeconomic status and duration of receiving HD significantly affect psychological well-being (p value <0.05). Conclusion: The religious intervention significantly affects the increased psychological well-being scores in CKD patients undergoing hemodialysis.

Kata Kunci : Gagal ginjal kronik, hemodialisis, kesejahteraan psikologis, intervensi religius, Chronic kidney failure, Hemodialysis, Psychological well-being, Religious intervention.