Laporkan Masalah

Pengaruh Kebijakan Moneter dan Kebijakan Makroprudensial Terhadap Pengambilan Risiko Perbankan Di Indonesia

HERO WONIDA, Sekar Utami Setiastuti, S.E., M.Sc., Ph.D.

2022 | Tesis | MAGISTER SAINS ILMU EKONOMI

Penelitian ini menganalisis pengaruh kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial serta interaksi kedua kebijakan tersebut terhadap pengambilan risiko perbankan di Indonesia. Selain itu, dalam penelitian ini juga dianalisis bagaimana pengaruh karateristik bank terhadap pengambilan risiko perbankan. Pengambilan risiko perbankan dalam penelitian ini diukur dengan Z-score. Namun, belum terdapat konsesus bersama dalam mengukur Z-score. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan menggunakan tiga perhitungan Z-score yang banyak digunakan dalam literatur terdahulu. Studi ini menggunakan data panel dinamis 79 bank umum konvensional dengan periode triwulan 2009:1 - 2021:3. Mengikuti Roodman (2009) yang menyatakan bahwa bias dinamis akan lebih kecil jika objek penelitian menggunakan periode observasi yang panjang, sehingga penelitian ini menggunakan metode estimasi fixed effect model. Hasil penelitian menemukan bukti empiris adanya transmisi risk taking channel di Indonesia. Dari sisi karakteristik perbankan, penelitian ini menemukan bahwa ukuran bank dan tingkat permodalan memiliki dampak negatif yang relatif signifikan terhadap pengambilan risiko perbankan. Penelitian ini juga mendapatkan bahwa kebijakan makroprudensial yang ketat mengurangi pengambilan risiko perbankan. Sementara itu interaksi antara kebijakan moneter dan makroprudensial yang ketat dapat mengurangi perilaku pengambilan risiko perbankan. Hal tersebut mencerminkan bahkan kedua kebijakan tersebut dapat diimplementasikan secara simultan. Penelitian ini juga mendukung temuan Lepetit dan Strobel (2013) bahwa perhitungan Z-score dengan menggunakan standar deviasi Return on Asset (ROA) dengan menggunakan periode sampel penuh dikombinasikan dengan nilai saat ini dari rasio modal terhadap total asset dan ROA merupakan perhitungan Z-score yang sesuai untuk perbankan Indonesia.

This study analyzes the effects of monetary policy, macroprudential policy, and the interaction of the two policies on bank risk-taking in Indonesia. In addition, this study also analyzes the influence of bank characteristics on bank risk-taking. In this study, bank risk-taking is measured by the Z-score. However, there is no common consensus on how to measure the Z-score. Therefore, three Z-score calculations will be applied in this study, based on calculations widely implemented in the previous literature. This study utilizes dynamic panel data from 79 conventional commercial banks for the quarterly period 2009:1 - 2021:3. Following Roodman (2009), the dynamic bias will be smaller if we utilize longer observation periods. Hence, this study uses the fixed effect model estimation method. The results of the study find evidence of a risk-taking channel of monetary policy in Indonesia. In terms of banking characteristics, this study finds that bank size and the level of capital have a relatively significant negative impact on bank risk-taking. This research also finds that tight macroprudential policies decrease bank risk-taking. Meanwhile, the interaction between tight monetary and macroprudential policies can lessening bank risk-taking. This reflects that the two policies can be implemented simultaneously. This study also supports the findings of Lepetit and Strobel (2013) that the Z-score utilizes the standard deviation of the ROA calculated over full sample's period combined with current values of the capital to total asset ratio, and ROA is the appropriate Z-score calculation for Indonesian banks.

Kata Kunci : kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, pengambilan risiko perbankan.

  1. S2-2022-465420-abstract.pdf  
  2. S2-2022-465420-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-465420-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-465420-title.pdf