Laporkan Masalah

PANOPTISISME DAN KEBUNGKAMAN PEREMPUAN: SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI (Melihat Kebungkaman Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga Melalui Perspektif Panoptik Foucault)

NURIKE PUDYASTIWI G, Prof., Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, S.I.P., M.Si.

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

Kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suami kepada istri merupakan kekerasan terhadap perempuan dengan jumlah paling banyak dalam laporan yang diperoleh Komnas Perempuan sepanjang tahun 2020 dan 2021. Namun, tidak mencapai setengah dari jumlah korban yang didampingi oleh Komnas Perempuan mengambil langkah hukum untuk memperoleh keadilan. Bahkan, sebagian besar kasus justru tidak dapat diidentifikasi proses penyelesaiannya. Data ini memberikan asumsi bagi peneliti bahwa ada sebuah fenomena kebungkaman yang dialami oleh perempuan korban KDRT, yang disebabkan oleh adanya sebuah relasi rumit dan terstruktur sehingga menjadikan pernikahan bekerja sebagai penjara panoptik dan meletakkan perempuan sebagai sebuah objek yang patuh dan tidak berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kebungkaman perempuan korban KDRT terjadi melalui perspektif panoptik Foucault. Panoptisisme terhadap perempuan adalah metafora bagi perempuan yang hidup bagai tahanan dan secara tidak sadar mengalami internalisasi dari tatapan budaya yang didominasi laki-laki untuk memproduksi sebuah kontrol bagi diri sendiri (self-monitoring). Kebungkaman dianalisis menggunakan Muted Group Theory yang memberikan perspektif bahwa diamnya perempuan bukan merupakan ketidakmampuan, melainkan disebabkan tidak responsifnya sistem bahasa yang dimiliki wanita untuk mengekspresikan diri sehingga pengalamannya tidak didukung dengan baik oleh sistem bahasa kelompok tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga di Surakarta yang berada dalam pendampingan SPEK-HAM, sebuah yayasan kemanusiaan di Surakarta. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kebungkaman sistemik yang dialami perempuan korban KDRT. Kebungkaman terjadi dalam tiga fase, yakni ketidakmampuan memaknai kekerasan (kebungkaman intrapersonal), ketidakmampuan mengartikulasikan kekerasan dan ketulian pihak lain dalam mendengar pengalaman perempuan. Dalam perspektif panoptik, kebungkaman intrapersonal terjadi karena adanya internalisasi diri yang menyebabkan perempuan mementingkan keutuhan keluarga dan martabat suami, seperti yang diwacanakan budaya patriarki.

Domestic violence perpetrated by husbands against wives is the highest number of violence against women in the reports obtained by Komnas Perempuan throughout 2020 and 2021. However, not half of the victims accompanied by Komnas Perempuan took legal steps to obtain justice. In most cases, the resolution process cannot be identified. This data provides an assumption for researchers that there is a phenomenon of silence experienced by women victims of domestic violence, which is caused by the existence of a complex and structured relationship that makes marriage work as a panoptic prison and places women as obedient and powerless objects. This study aims to see how the silence of women victims of domestic violence occurs through Foucault's panoptic perspective. Panopticism towards women is a metaphor for women who live like prisoners and are unconsciously internalized from the gaze of a male-dominated culture to produce self-monitoring. Silence is analyzed using Muted Group Theory which provides a perspective that women's silence is not an inability, but is due to the unresponsiveness of the language system that women have to express themselves so that the language system of the group does not well support their experience. The subjects in this study were women victims of domestic violence in Surakarta who were under the assistance of SPEK-HAM, a humanitarian foundation in Surakarta. This study's results indicate systemic silence experienced by women victims of domestic violence. Silence occurs in three phases: the inability to interpret violence (intrapersonal silence), the inability to articulate violence and the deafness of the other party in hearing women's experiences. In a panoptic perspective, intrapersonal silence occurs because of self-internalization which causes women to attach importance to family integrity and husband's dignity, as discoursed by patriarchal culture.

Kata Kunci : Kebungkaman, panoptisisme, perempuan, korban kekerasan, kekerasan dalam rumah tangga, patriarki

  1. S2-2022-449176-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449176-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449176-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449176-title.pdf