Laporkan Masalah

PEMETAAN ZONA NILAI TANAH MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Studi Kasus : Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I.Yogyakarta

MIRZA RIZAL AFANI, Dr. Bowo Susilo, S.Si., M.T.

2022 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH

Meningkatnya nilai tanah berpengaruh terhadap Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan. Model penilaian tanah yang dilakukan oleh BPN menggunakan peta Zona Nilai Tanah (ZNT) yang dibuat menggunakan metode atau teknik penilaian masal dengan perbandingan harga pasar. Pembuatan zona nilai awal oleh petugas memiliki sifat subjektif karena didasarkan pada tingkat pengetahuan dan pengalaman surveyor, oleh karena itu metode penilaian untuk pembuatan zona nilai tanah dapat dilakukan dengan cara alternatif yang dapat memperbaiki masalah tersebut, salah satu metode yang dapat memperbaiki kekurangan tersebut yaitu menggunakan Analitical Hierarchy Process(AHP) yang di integrasikan dengan SIG. Studi kasus dilakukan di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan ini memiliki luas 3.629,09 Ha dan memiliki penduduk sebanyak 26.960 jiwa pada tahun 2017, jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 2.489 dari tahun 2010 yaitu sebanyak 24.471 jiwa. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan analisis parameter dan bobot parameter untuk penentuan zona nilai tanah di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo dengan menggunakan metode AHP (Analitical Hierarchy Process), memetakan Zona Nilai Tanah di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo dengan mengintegrasikan SIG dan AHP, membandingkan Zona Nilai Tanah di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo dengan mengintegrasikan SIG dan AHP.

The increasing value of land affects the Sales Value of Tax Objects (NJOP) as the basis for the imposition of Land and Building Tax. The land valuation model carried out by BPN uses a Land Value Zone (ZNT) map which is made using a mass valuation method or technique with a comparison of market prices. The making of the initial value zone by the officer has a subjective nature because it is based on the level of knowledge and experience of the surveyor, therefore the assessment method for making the land value zone can be done in an alternative way that can fix the problem. Analytical Hierarchy Process (AHP). The case study was conducted in Temon District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Special Region Province. This sub-district has an area of 3,629.09 Ha and has a population of 26,960 people in 2017, this number has increased by 2,489 from 2010 which was 24,471 people. The purpose of this study is to identify and analyze parameters and parameter weights for determining land value zones in Temon District, Kulon Progo Regency using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method, mapping the Land Value Zone in Temon District, Kulon Progo Regency by integrating GIS and AHP, comparing the Zone Land Value in Temon District, Kulon Progo Regency by integrating GIS and AHP.

Kata Kunci : ZNT, AHP, SIG, Temon, Kulonprogo

  1. S1-2022-397501-abstract.pdf  
  2. S1-2022-397501-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-397501-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-397501-title.pdf