Laporkan Masalah

Rencana Pengembangan Desa Wisata Mangrove Pandansari Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Konsep Ekowisata Berkelanjutan

AJENG SEKAR HERYANI, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.

2022 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Dusun Pandansari merupakan kawasan perdesaan di pesisir Dusun Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes yang ditetapkan sebagai Desa Wisata Mangrove Pandansari sejak tahun 2017. Terbentuknya hutan mangrove seluas 389 Ha di Dusun Pandansari memiliki sejarah panjang yang menjadi wujud kepedulian masyarakat setempat untuk mencegah abrasi yang terjadi sejak tahun 1963 serta mengembalikan ekosistem mangrove yang hilang. Hutan mangrove merupakan daya tarik utama yang membuat desa wisata ini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Kabupaten Brebes jika dilihat dari jumlah wisatawan yang mencapai angka ratusan ribu pada tahun 2017 hingga 2019 sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Hal tersebut menunjukkan bahwa Desa Wisata Mangrove Pandansari potensial menjadi destinasi wisata unggulan yang mampu mendongkrak sektor pariwisata di Kabupaten Brebes. Kendati demikian, terjadi kecenderungan penurunan jumlah wisatawan dari tahun 2017, terlepas dari adanya pandemi Covid-19. Masih minimnya daya tarik wisata yang diperuntukan bagi wisatawan umum di luar kawasan hutan mangrove dan akses menuju hutan mangrove yang masih mengandalkan jalur laut sehingga aktivitas wisata bergantung pada kondisi cuaca dan gelombang laut. Oleh karena itu, diperlukan rencana untuk mengembangkan Desa Wisata Mangrove Pandansari dengan konsep ekowisata berkelanjutan yang dapat mengoptimalkan potensi dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan pesisir. Perencanaan Desa Wisata Mangrove Pandansari menggunakan konsep perencanaan Eco-Edu Tourism Village yang mementingkan kelestarian lingkungan, memberikan edukasi bagi wisatawan dan masyarakat serta mengembangkan desa wisata yang mampu memberikan manfaat ekonomi, mengangkat kearifan lokal setempat dan mendorong partisipasi stakeholders di dalamnya. Rencana pengembangan Desa Wisata Mangrove Pandansari terdiri dari rencana spasial dan non spasial dengan elemen perencanaan meliputi tata guna lahan dan tata bangunan, atraksi, aksesibilitas, amenitas, akomodasi, landmark, sistem informasi, dan penanda serta kelembagaan dan peran masyarakat. Rencana pengembangan dilakukan selama rentang waktu lima tahun dari tahun 2022 akhir hingga tahun 2027 awal.

Pandansari Village is a rural area on the coast of Pandansari, Kaliwlingi Village, Brebes District, Brebes Regency which has been designated as a Pandansari Mangrove Tourism Village since 2017. The formation of a mangrove forest covering an area of 389 Ha in Pandansari Village has a long history which is a form of concern for the local community to prevent abrasion that has occurred since 1963 and restore the lost mangrove ecosystem. Mangrove forests are the main attraction that makes this tourist village one of the popular tourist destinations in Brebes Regency based on the number of tourists who reached hundreds of thousands from 2017 to 2019 before the Covid-19 pandemic. This shows that the Pandansari Mangrove Tourism Village has the potential to become a leading tourist destination that can boost the tourism sector in Brebes Regency. However, there has been a downward trend in the number of tourists since 2017, despite the Covid-19 pandemic. The lack of tourist attractions intended for general tourists outside the mangrove forest area and access to mangrove forests still rely on sea routes so tourism activities depend on weather conditions and sea waves. Therefore, a plan is needed to develop a Pandansari Mangrove Tourism Village with a sustainable ecotourism concept that can optimize potential and solve existing problems while still paying attention to preserving the coastal environment. The planning of the Pandansari Mangrove Tourism Village uses the Eco-Edu Tourism Village planning concept that emphasizes environmental sustainability, provides education for tourists and the community and develops tourist villages that can provide economic benefits, promote local wisdom, and encourage stakeholder participation in it. The Pandansari Mangrove Tourism Village development plan consists of spatial and non-spatial plans with planning elements including land use and building planning, attractions, accessibility, amenities, accommodation, landmarks, information systems, and markers as well as institutions and community roles. The development plan is carried out for five years from late 2022 to early 2027.

Kata Kunci : Desa Wisata, Ekowisata, Hutan Mangrove Pandansari, Perencanaan

  1. S1-2022-428566-abstract.pdf  
  2. S1-2022-428566-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-428566-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-428566-title.pdf