Laporkan Masalah

EVALUASI KINERJA FASILITAS TERMINAL TIPE A DUNGINGI KOTA GORONTALO

ANDHIKA SATRIA PRATAMA, Mukhammad Rizka Fahmi Amrozi, S.T., M.Sc., Ph.D.

2022 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Terminal bus menjadi bagian dari simpul transportasi yang memiliki peran krusial dalam meningkatkan konektivitas suatu wilayah. Namun demikian, saat ini banyak terminal di Indonesia yang belum beroperasi secara optimal. Apabila tidak dibenahi, hal ini dapat menyebabkan penurunan tingkat layanan dan jumlah penumpang di terminal. Saat ini, terminal Dungingi merupakan terminal bus tipe A di Kota Gorontalo yang ditengarai sepi penumpang karena memiliki kinerja yang kurang optimal. Untuk itu diperlukan adanya evaluasi kinerja terminal agar kinerja layanan di terminal Dungingi dapat selalu dalam kondisi prima untuk menarik perhatian penumpang. Evaluasi kinerja terminal dilakukan melalui evaluasi kesesuaian fasilitas terminal berdasarkan standar pelayanan minimum terminal (PM 40 Tahun 2015) yang dikategorikan kedalam 6 aspek pelayanan, yaitu keselamatan, keamanan, kehandalan/keteraturan, kenyamanan, kemudahan/keterjangkauan, dan kesetaraan. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui defisiensi kinerja fasilitas di Terminal Dungingi. Selain itu dilakukan juga analisis kebutuhan lahan parkir dan sirkulasi bus untuk mengoptimalkan kinerja terminal bus. Data primer diambil menggunakan metode survei pengamatan langsung dan metode pembahasan deskriptif untuk menggambarkan keadaan dan kondisi fasilitas di Terminal Dungingi. Sedangkan data sekunder berupa layout terminal, batas tapak terminal, data produksi kedatangan dan keberangkatan bus, dan data lainnya yang diperoleh dari Balai Pengelola Transportasi Darat Wiayah XXI Provinsi Gorontalo (Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Dungingi) untuk kebutuhan analisis dan redesain tata letak dan sirkulasi terminal. Hasil evaluasi menunjukkan adanya defisiensi kinerja terminal baik fasilitas utama maupun pendukung. Pada fasilitas utama terindikasi 3 kategori defisiensi fasilitas sedangkan pada fasilita penunjang teridentifikasi 4 kategori defisiensi fasilitas. Redesain tata letak fasilitas Terminal Dungingi dapat dilakukan untuk mengoptimalisasi kinerja terminal. Sedangkan dari aspek sirkulasi kendaraan, sirkulasi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat ini masih cukup optimal, akan tetapi untuk sirkulasi kendaraan pribadi (pengantar dan penjemput) masih dapat dioptimalkan.

Bus terminal is a component of the transportation node that has a crucial role in improving a region's connectivity. However, many terminals in Indonesia are not operating optimally. If not addressed, this may result in a drop in both the quality of service and the number of passengers in using the terminal. Currently, Dungingi Terminal, a type A bus terminal in Gorontalo City, is suspected to be empty of passengers due to less than optimal performance. As such, evaluating terminal performance is necessary to reach prime operating condition to attract passengers. Terminal performance evaluation is carried out through ensuring the accordance of its facilities to minimum terminal service standards (Ministry of Transportation Regulation Number 40 of 2015), categorized into 6 service aspects, namely safety, security, reliability/regularity, comfort, convenience/affordability, and equality. This evaluation was conducted to determine the performance deficiency of facilities at Dungingi Terminal. In addition, an analysis of parking space requirements and bus circulation is also carried out to optimize the performance of the bus terminal. Primary data was collected using the direct observation survey method and descriptive method to describe the state and condition of the facilities at Dungingi Terminal. While secondary data in the form of terminal layouts, terminal boundaries, production data of bus arrivals and departures, and other required data were obtained from the Land Transportation Management Center for Wiayah XXI Province of Gorontalo Province (Terminal Service Unit Type A Dungingi) for analysis and redesign of the layout and circulation of the terminal. The results of the evaluation show that there is terminal performance deficiency, for both main and supporting facilities. There are three observed facility deficiencies for the main facility, and four facility deficiencies for the supporting facilities. Facility layout redesign for Dungingi terminal can be done to optimize terminal performance. Vehicle circulation for intercity and interprovincial buses (AKAP) is still quite optimal, but could be further optimized for private vehicles (delivery and pickup).

Kata Kunci : kinerja terminal, fasilitas, tata letak, sirkulasi

  1. S1-2022-385301-abstract.pdf  
  2. S1-2022-385301-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-385301-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-385301-title.pdf