Laporkan Masalah

Syair Buah-Buahan Karya Muhammad Bakir: Kajian Hermeneutika Gadamer

NANDA S HILDA R, Dr. Sudibyo, M.Hum.

2022 | Skripsi | S1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Syair Buah-Buahan merupakan salah satu karya Muhammad Bakir yang ditulis pada masa peralihan karya sastra abad ke-19. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan makna yang terkandung dalam Syair Buah-Buahan (SBB). Makna yang terungkap dalam SBB memberikan informasi mengenai persoalan dalam kehidupan manusia. Persoalan hidup tersebut memunculkan beberapa aspek didaktis yang dapat memberikan pembelajaran bagi manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutika yang diperkenalkan oleh Hans-George Gadamer. Metode yang dilakukan adalah dengan cara menguraikan horizon teks sebagai horizon masa lampau, horizon pembaca sebagai horizon masa kini, dan meleburkannya dalam lingkaran hermeneutika. Pembacaan horizon teks dan horizon pembaca dihasilkan peleburan horizon yang mampu melenyapkan keasingan dan membuatnya menjadi terpahami sesuai dengan kekinian masa. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan adanya kesepahaman antara horizon masa lampau dan masa kini. Hasil dari penelitian ini adalah mengungkapkan makna yang terkandung dalam SBB. Pada masa itu, Indonesia mengalami masa berada di bawah kekuasaan kolonial bangsa Eropa. SBB hadir ditengah-tengah masa tersebut sebagai karya pelipur lara sekaligus didaktis untuk masyarakat Batavia. SBB mengandung unsur pelipur lara yang biasa dimunculkan dalam cerita panji. Selain itu, dalam karya ini juga ditemukan beberapa pembelajaran bagi pembaca, seperti berbakti kepada orang tua, menahan hawa nafsu, bersabar, dan pentingnya mengajarkan ilmu. Dalam SBB juga ditemukan adanya upaya Bakir sebagai pengarang yang menulis karya dengan tujuan untuk mencari nafkah. Hal ini merupakan salah satu kebaruan dalam tradisi penulisan karya atau syair pada zaman tersebut. Makna utama yang muncul dari penelitian ini adalah manusia perlu menahan nafsu agar memperoleh ketenangan jiwa.

Syair Buah-Buahan is one of the works of Muhammad Bakir written during the transition of 19th-century literature. This study has the purpose of expressing the meaning contained in Syair Buah-Buahan (SBB). The meaning revealed in SBB provides information about problems in human life. These life problems bring up some didactic aspects that can provide learning for humans. The study used a hermeneutics approach introduced by Hans-George Gadamer. The method is to decompose text horizon as past horizon, reader horizon as present horizon, and fuse it in hermeneutics circles. The reading of text horizon and reader horizon results in a smelting of the horizon that removes the acidity and makes it understood according to the present. Furthermore, the results of the study also indicate an understanding between past and present horizons. The result of this study was to reveal the meaning contained in the SBB. At that time, Indonesia was under European colonial rule. SBB was present in the middle of this period as a work of solace and didactic for the Batavians. SBB contains elements of solace that are commonly shown in banner stories. Furthermore, in this work there are also several studies for the reader, such as be devoted to one's parents, restraint of lust, patience, and the importance of teaching knowledge. In SBB there was also an attempt by Bakir as an author to write works for the purpose of making a living. This is one of the new features in the writing traditions of works or poetry of the era. The main significance of this study is that humans need to resist lust in order to gain peace of mind.

Kata Kunci : syair, didaktis, hermeneutika, horizon, lingkaran hermeneutika/shair, didactic, hermeneutics, horizon, hermeneutics circles

  1. S1-2022-410029-abstract.pdf  
  2. S1-2022-410029-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-410029-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-410029-title.pdf