Laporkan Masalah

PENAKSIRAN NILAI EKONOMI EKOWISATA AIR TERJUN SRI GETHUK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN

MALIK ABDUL AZIS, Agus Affianto, S.Hut., M.Si

2022 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Ekowisata Air Terjun Sri Gethuk merupakan ekowisata yang didirikan pada tahun 2010. Ekowisata ini viral pada tahun 2016 dengan jumlah wisatawan mencapai 136.271 orang. Pariwisata merupakan kegiatan ekonomi yang terdiri dari kegiatan perjalanan, penginapan, rekreasi, dan jasa. Wisatawan mendapatkan kepuasan berbeda-beda berdasarkan kesediaan wisatawan untuk berkorban waktu, tenaga, dan uang untuk melakukan perjalanan wisata. Metode Biaya Perjalanan dengan pendekatan zonasi dapat digunakan untuk menaksir nilai ekonomi suatu wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menaksir nilai ekonomi Ekowisata Air Terjun Sri Gethuk menggunakan Metode Biaya Perjalanan dengan pendekatan model situs tunggal berdasarkan zona asal wisatawan. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang mencakup karakteristik sosio demografi, perilaku, motivasi wisatawan, dan biaya perjalanan. Nilai ekonomi ditaksir dengan menghitung area pada kurva permintaan dan surplus konsumen menggunakan Konsep Trapezoid. Penelitian ini sekaligus menghitung pendapatan yang diperkirakan berdasarkan simulasi jumlah kunjungan setiap kenaikan harga tiket masuk. Nilai ekonomi total Ekowisata Air Terjun Sri Gethuk ditaksir sebesar Rp6.423.142.500 per tahun dengan surplus konsumen sebesar Rp6.341.827.500. Estimasi pendapatan yang diperkiraan (Expected revenue) pada harga tiket aktual Rp15.000 mencapai Rp1.175.790.000 dengan jumlah kunjungan simulasi 78.386 wisatawan. Harga tiket masuk dapat ditingkatkan hingga Rp60.000 mencapai pendapatan yang diperkiraan tertinggi yaitu Rp2.751.660.000 dengan jumlah wisatawan sebesar 45.861 wisatawan.

Sri Gethuk Waterfall Ecotourism was established in 2010. In 2016, Sri Gethuk went viral with a number of visits 136.271 tourists. Tourism is a complex economic activity that includes travel, lodging, shopping, recreation, and services. The satisfaction felt by visitors can vary according to the visitor willingness to pay while doing the trip. The Travel Cost Method can be alternative for estimating the economic value of an ecotourism. This study intended to estimate the economic value of Sri Gethuk Waterfall Ecotourism that could be obtained using Travel Cost Method (TCM), carried out according to a single-site model, based on zonal approach. Data were collected directly by interviewing with questionnaires aid that includes characteristics, behavior, motivation, and travel cost of visitors. Estimation of economic value was obtained by looking at the consumer surplus area on the demand curve and calculated using the Trapezoid concept. This study can also estimate the expected revenue that could be obtained by calculating the estimated visit population at each ticket price increase. Total economic value of Sri Gethuk Waterfall Ecotourism was estimated at Rp6.423.142.500 per year along with the consumer surplus was estimated at Rp6.341.827.500. The estimation to found the expected revenue at the same actual ticket price Rp15.000 reached approximately Rp1.175.790.000 with a number of visits doubled up to 78.386 tourists (Simulated). Actual ticket price can still be increased until the entrance ticket price reached Rp60.000, receive maximum expected revenue up to Rp2.751.660.000 with a number of visits up to 45.861 tourists.

Kata Kunci : Nilai ekonomi wisata, biaya perjalanan, surplus konsumen, expected revenue ;Economic value of ecotourism, travel cost method, consumer surplus, expected revenue

  1. S1-2022-412521-abstract.pdf  
  2. S1-2022-412521-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-412521-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-412521-title.pdf