Laporkan Masalah

Kemiskinan yang Terekam: Peran Representasi Budaya Kemiskinan Pada Film Turah dalam Membangun Kesadaran Pemberdayaan Masyarakat

NABILA ARIFANI ARIZKA, Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc., Ph.D.

2022 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang kompleks dengan berbagai penyebab. Salah satu jenis dari kemiskinan adalah budaya kemiskinan yang menyebabkan suatu masyarakat memiliki pola pikir yang cenderung pasrah dan menerima keadaan. Hal ini ditunjukkan dalam film “Turah”, sebuah film berbahasa Jawa dialek Tegal yang menceritakan tentang kehidupan warga di sebuah tanah timbul bernama Kampung Tirang yang saat itu masih belum memiliki infrastruktur yang memadai. Penelitian ini dilakukan di Kota Tegal menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data primer maupun sekunder yang digunakan adalah wawancara semi-terstruktur terhadap 10 orang informan yang dipilih secara random purposive sampling, penelusuran dokumen, maupun observasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, hingga tahap terakhir dilakukan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data yang telah didapatkan, dilakukan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi budaya kemiskinan dalam film “Turah” memiliki peran sebagai struktur lain dan membangun kesadaran pemberdayaan. Namun, kesadaran tersebut sifatnya hanya menambah semangat yang sebelumnya sudah ada. Tindakan pemberdayaan lebih banyak dilakukan melalui media sosial. Rekomendasi yang timbul dari penelitian ini dalam pengentasan kemiskinan adalah supaya lebih memperhatikan lagi aspek yang lebih luas, seperti faktor budaya, sehingga pengentasan kemiskinan tidak terhalang oleh budaya kemiskinan. Selain itu, rekomendasi lainnya adalah meningkatkan kesadaran untuk mengamplifikasi masalah sosial. Penelitian ini juga diharapkan dapat menginspirasi penelitian selanjutnya agar lebih berkembang.

Poverty is a complex problem which caused by a lot of things. One kind of poverty is the culture of poverty which leads to fixed-mindset society. This problem was being portrayed in “Turah” movie which uses Tegalese dialect along with the story of people in Tirang Village. This research was conducted in Tegal City using descriptive qualitative method. The data collection technique used either to collect primary data or secondary data was semi-structured interviews with 10 informants who were selected by random purposive sampling, documentation, and obdervation. The analysis steps conducted in this research was collecting data, data reduction, dipslaying the data, and making conclusion. In order to check the validity, informant and method triangulations were applied. The results of this study indicate that the cultural representation of poverty in the film “Turah” plays a role as another structure and raises awareness of empowerment. However, this awareness is only an enhancement of the enthusiasm that previously existed. Actions of empowerment are mostly carried out through social media. This research would like to recommend the poverty alleviation to pay more attention to broader aspects, such as cultural factors, so that poverty alleviation would not being hindered by the culture of poverty. In addition, another recommendation is to raise awareness to amplify social problems. This research is also expected to inspire further research to be more developed.

Kata Kunci : budaya kemiskinan, kesadaran pemberdayaan, film Turah, teori strukturasi

  1. S1-2022-413198-abstract.pdf  
  2. S1-2022-413198-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-413198-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-413198-title.pdf