Laporkan Masalah

Pemanfaatan Dalem Pangeran melalui Konsep Adaptasi: Pengaruh Adaptasi Bangunan Warisan Budaya Dalem Suryaden terhadap Nilai Penting

FEBRISKA NOOR F, Drs. Musadad, M.Hum.

2022 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Dalem pangeran merupakan kompleks bangunan kediaman para bangsawan atau priyayi di Jawa. Komponen dalem pangeran terdiri atas kuncungan, pendopo, peringgitan, longkangan, dalem ageng, gadri, gandhok, los, seketheng, regol, cepuri, latar, langgar, sumur, dan gledhekan. Tingkat kelengkapan komponen bangunan dalem pangeran tergantung pada kedudukan bangsawan atau priyayi yang menghuni. Dalem pangeran menjadi sumberdaya arkeologi yang potensial sehingga dapat dimanfaatkan, tetapi beberapa pemanfaatan yang dilakukan dianggap belum mengacu pada kaidah pelestarian yang telah diatur dalam regulasi. Hal tersebut berpotensi mempengaruhi nilai penting yang termuat dan mengancam fasad bangunan sebagai bangunan warisan budaya. Pemanfaatan yang dilakukan dalam skripsi ini mengacu pada metode analisis tempat tinggal yang terdiri atas analisis morfologi, analisis teknologi, analisis gaya bangunan, dan analisis kontekstual. Kajian dilakukan melalui konsep adaptasi. Bentuk dari konsep adaptasi adalah memanfaatkan dalem pangeran dengan kebutuhan masa kini atau dengan fungsi baru yang mengacu pada regulasi. Adaptasi tersebut dilakukan dengan cara mempertahankan nilai-nilai yang ada pada bangunan, menambah fasilitas sesuai kebutuhan, mengubah susunan ruang secara terbatas, dan mempertahankan gaya arsitektur, konstruksi asli, dan keharmonisan estetika lingkungan di sekitarnya. Sehubungan dengan hal tersebut, objek yang dikaji pada skripsi ini adalah Dalem Suryaden yang dimanfaatkan sebagai institusi pendidikan oleh Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian terhadap objek dilakukan untuk memberikan gambaran bagaimana pemanfaatan dalem pangeran dengan konsep adaptasi serta bagaimana pengaruhnya terhadap keberadaan nilai pentingnya.

Noble's residence is a complex of residential buildings for nobles or elite in Java. The components of the noble's residence consist of kuncungan, pendopo, peringgitan, longkangan, dalem ageng, gadri, gandhok, los, seketheng, regol, cepuri, latar, langgar, sumur, and gledhekan. The level of completeness of the building components in the noble's residence depends on the position of the nobility or elite who inhabit it. Noble's residence is a potential archaeological resource so that it can be utilized, but some of the utilization carried out are considered not to refer to the conservation rules that have been regulated in the regulations. This has the potential to affect the important values contained and threaten the facade of the building as a cultural heritage building. The utilization carried out in this thesis refers to the residential analysis method which consists of morphological analysis, technological analysis, building style analysis, and contextual analysis. The study is conducted through the concept of adaptation. The form of the concept of adaptation is to use the noble's residence with current needs or with new functions that refer to regulation. The adaptation is carried out by maintaining the existing values in the building, adding facilities as needed, changing the arrangement of limited spaces, and maintaining the architectural style, original construction, and the aesthetic harmony of the surrounding environment. In this regard, the object studied in this thesis is Dalem Suryaden which is used as an educational institution by the Universitas Negeri Yogyakarta. The research on the object is carried out to provide an overview of how the use of the noble's residence with the concept of adaptation and how it affects the existence of its building's cultural significance.

Kata Kunci : dalem pangeran, pemanfaatan, adaptasi

  1. S1-2022-414983-abstract.pdf  
  2. S1-2022-414983-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-414983-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-414983-title.pdf