Laporkan Masalah

Penghormatan dan Status Sosial Sebagai Kesejahteraan Subjektif Pada Relawan Sekolah Tani Muda Yogyakarta

CAHYA MUTIA PURWANINGSIH, Prof. Dr.-Phil. Janianton Damanik, M.Si

2022 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Kesejahteraan subjektif menjadi diskursus yang cukup populer dalam lima dekade terakhir. Kajian-kajian tentang konsep kesejahteraan subjektif mulai hadir pada paruh 1970-an hingga kini. Rumusan konsep yang menjadi dasar dari kesejahteraan subjektif adalah perasaan positif dan kepuasan hidup. Perasaan positif dikembangkan menjadi perasaan bahagia, tentram, rasa aman, harga diri, dan kasih sayang. Sedangkan kepuasan hidup merupakan penilaian yang dilakukan dalam hidup seseorang, yang mencakup rasa cukup dan puas. Penelitian ini menyertakan penghormatan sosial sebagai bagian dari kesejahteraan subjektif yang merupakan pengembangan dari perasaan positif. Mempelajari tentang kesejahteraan anak muda menjadi penting karena anak muda merupakan aktor sosial yang mampu menegosiasikan diri mereka dalam hal ini kerelawanan yang dilakukan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam sebuah komunitas sekolah alternatif bernama Sekolah Tani Muda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Para relawan sekolah tani muda dipilih sebagai unit analisis. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Terdapat enam informan yang diwawancara secara mendalam dan dipilih menggunakan pertimbangan tertentu (purposive sample). Berdasarkan hasil temuan penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa penghormatan sosial tidak ditemukan sebagai bagian kesejahteraan subjektif para relawan sekolah tani muda. Para relawan mengaku mendapatkan identitas baru setelah bergabung dengan sekolah tani muda namun identitas tersebut tidak mampu menghadirkan kesejahteraan subjektif. Justru bentuk kesejahteraan subjektif yang relawan rasakan berkenaan dengan kebahagiaan karena memiliki hubungan sosial-alamiah, hubungan sosial atau aset relasi, dan kepuasan terhadap sekolah tani muda. Relawan sekolah tani muda memiliki hubungan dengan semangat memakmurkan serta menjaga bumi dibanding mencari penghormatan sosial.

In the last five decades, subjective well-being has become a fairly popular topic of discussion. From the mid-1970s to the present, studies on the concept of subjective well-being have been published. Positive feelings and life satisfaction are two formulations of the concept that underpins subjective well-being. Positive emotions grow into feelings of happiness, peace, security, self-esteem, and affection. Meanwhile, life satisfaction is an evaluation of one's life that includes feelings of contentment and satisfaction. This study included social respect to be a component of subjective well-being or the development of positive feelings. Learning about young people's well-being is important because young people are social actors who can negotiate for themselves. Volunteering was carried out in this case by young people from Sekolah Tani Muda, an alternative school community. The method used in this study was a qualitative method with a case study approach. Young farmer school volunteers were selected as the unit of analysis. Observation, in-depth interviews, and documentation were utilized as data collection. Six informants were interviewed in-depth and chosen based on specific criteria (purposive sample). Based on the research findings, social respect was not found to be a component of the subjective welfare of the young farmer school volunteers. The volunteers admitted that they obtained a new identity after joining the young farmer's school, but that identity was not able to provide subjective well-being. The subjective well-being that the volunteers felt was related to the happiness of having social-natural relationships, social relationships or relationship assets, and satisfaction with the young farmer's school. Young farmer school volunteers have a relationship with the spirit of prospering and protecting the earth rather than seeking social respect.

Kata Kunci : Kesejahteraan subjektif, penghormatan sosial, relawan

  1. S1-2022-413188-abstract.pdf  
  2. S1-2022-413188-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-413188-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-413188-title.pdf