Laporkan Masalah

S2-2022-435117-title

DEWI CHRISTINA M, Dr. Budi Irawanto

2022 | Tesis | MAGISTER KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA

Media, khususnya film, berperan penting dalam menciptakan konstruksi yang berbeda tentang kelompok difabel. Penelitian ini mengkaji karakter difabel Tyrion Lannister yang direpresentasikan dalam series televisi Game of Thrones. Sebagai series populer, Game of Thrones menjadi menarik karena menampilkan begitu banyak karakter difabel dan beberapa diantaranya memainkan peran utama, berbeda dengan karya fiksi lainnya yang sering mengabaikan bahkan terbatas dalam menggambarkan karakter difabel. Penggambarannya pun realistis di mana karakter difabel direpresentasikan dengan kompleks. Dari sekian banyaknya karakter difabel dalam series ini, peneliti hanya mengkaji karakter Tyrion Lannister sebagai karakter difabel yang direpresentasi. Karakter Tyrion Lannister menjadi menarik karena merupakan satu-satunya karakter yang memang terlahir sebagai difabel, sebuah kondisi bawaan alami yang berbeda dari karakter difabel lainnya yang memiliki kondisi fisik yang sempurna pada kehidupan nyata. Dalam series ini, karakter Tyrion Lannister memperlihatkan tubuh sebagai penanda sosial. Ia direpresentasikan secara realistis dan kompleks, tidak menginspirasi, tidak sosok yang jahat ataupun menjual rasa belas kasihan, namun peneliti mencurigai bahwa series ini masih menggunakan wacana mitologi pada karakter Tyrion Lannister. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi analisis wacana kritis multimodal oleh Gunther Kress dan Theo van Leeuwen. Data penelitian ini berdasarkan tayangan season dan episode series televisi Game of Thrones yang berkaitan dengan karakter difabel Tyrion Lannister, studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa karakter Tyrion Lannister digambarkan sebagai karakter realistis dan mengalami kompleksitas hidup, tetapi sekaligus masih menggunakan wacana mitologi yang selama ini melekat pada difabel khususnya dfabel dwarf. Dari sini, peneliti mendapati bahwa media melalui karakter Tyrion Lannister di satu sisi ia ditampilkan realistis dan kompleks, namun di sisi lain masih ditampilkan dalam tataran representasi yang menggunakan wacana mitologi. Secara keseluruhan, representasi karakter Tyrion menampilkan prasangka dan stigma sosial yang selama ini ia dapatkan sebagai seorang yang terlahir dengan tubuh kerdil, tetapi juga masih terjebak dalam wacana mitologi.

Media, especially films, have an important role in creating different constructions of the diffable group. This study examines the diffable character Tyrion Lannister which is represented and constructed in the television series Game of Thrones. As a popular series, Game of Thrones is interesting because have so many diffable characters and gets a main role, different with other fictions which often ignore and limited in represent diffable characters. Representations also very realistic where diffable characters are represented in a complex way. However, the researcher only examines the character of Tyrion Lannister as a character with a different ability. Tyrion Lannister is interesting because he is the only character who was born with a different ability, a condition that different from other who have perfect physical conditions in real life. In this series, Tyrion Lannister shows the body as a social sign. He is represented as a realistic and complex character, not inspiring, not evil or selling mercy, but researcher suspect that this series is still using mythological discourse on the diffable character Tyrion Lannister. This study uses a qualitative approach with a multimodal critical discourse analysis methodology by Gunther Kress and Theo van Leeuwen. The data is based on seasons and episodes of the Game of Thrones which relating to disabled characters, literature study and documentation. The study found that the character of Tyrion Lannister is described as a realistic character and experiences the complexity of life, but at the same time still uses the mythological discourse that has been attached to the diffable, especially the dwarf. From this, the researcher finds that the representation of Tyrion Lannister on the one hand is realistic and complex, but on the other hand representational uses mythological discourse. Overall, the representation of Tyrion shows the prejudice and social stigma he has received as a person born with a dwarf body, but is also still trapped in mythological discourse.

Kata Kunci : Series Televisi Game of Thrones, Representasi Kelompok Difabel, Tyrion Lannister, Analisis Wacana Kritis Multimodal, Gunther Kress dan Theo van Leewuen/ Game of Thrones, Representation of diffable, Tyrion Lannister, Multimodal Critical Discourse Analysis,

  1. S2-2022-435117-abstract.pdf  
  2. S2-2022-435117-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-435117-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-435117-title.pdf