Laporkan Masalah

PEMETAAN OPERASI RANTAI PASOK RESTORAN MIKRO PERKOTAAN: STUDI KASUS WARMINDO

DANANG ADI KUNCORO, Ir. Budhi Sholeh Wibowo, S.T., M.T., MBA, PDEng., IPM, ASEAN.Eng

2022 | Tesis | MAGISTER TEKNIK INDUSTRI

Aktivitas urbanisasi terjadi sangat cepat di banyak negara berkembang saat ini. Perkotaan menjadi rumah bagi hampir setengah dari populasi dunia. Dalam laporan United Nation pada tahun 2018, saat ini 55% populasi dunia tinggal di daerah perkotaan Kepadatan penduduk yang tinggi biasanya menunjukkan biaya per kapita yang lebih rendah. Harga makanan yang tinggi membuat masyarakat miskin kesulitan untuk menjaga pola makan. Banyak faktor yang mempengaruhi akses terhapat makanan diantaranya keterjangkauan, kedekatan lokasi, dan kesesuaian dengan budaya sekitar. Di negara berkembang seperti Indonesia, ritel tradisional merupakan saluran terbesar baik dari segi jumlah toko maupun kontribusi penjualan. Akibatnya, banyak usaha mikro dan kecil (UMK) muncul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu jenis usaha mikro adalah retail tradisional. Retail tradisional memiliki tingkat popularitas yang tinggi. Usaha mikro juga berkontribusi sangat besar untuk menyerap tenaga kerja sekaligus mengurangi angka pengangguran. Menurut data BPS jumlah pengangguran di provinsi DIY sebesar 9,13%. Oleh karena itu, banyak yang terjun ke sektor usaha mikro untuk mencari nafkah atau untuk menambah penghasilan. Penelitian ini mengambil objek jaringan rantai pasok warmindo sebagai representasi dari micro-restaurants yang meliputi supplier, warmindo, hingga konsumen yang ada di wilayah kota Yogyakarta. Sampel warmindo diambil dengan menggukan metode convenience sampling sebanyak 17 warmindo, 1 agen dan 70 konsumen. Dalam proses pemetaan yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara langsung dan kuisioner online. Pemetaan aliran barang, informasi dan uang menggunakan Value stream mapping (VSM). Agar data yang diperoleh dapat analisis, maka peneliti menggunakan software power BI yang kemudian dilakukan analisis kinerja rantai pasok. Hasil dari penelitian ini memberikan wawasan yang luas tentang kelompok model jaringan rantai pasok pada usaha micro-restaurant dengan melihat aliran dari barang, informasi dan uang. Hasil lain juga memberikan banyak informasi bagaimana operasi dari rantai pasok memberikan saran agar bisa diadopsi serta kinerja dari masing-masing model.

Urbanization is happening very fast in many developing countries today. Cities are home to nearly half of the world's population. In a 2018 United Nation report, currently 55% of the world's population lives in urban areas. High population density usually indicates lower per capita costs. High food prices make it difficult for the poor to maintain their diet. Many factors affect access to food, including affordability, proximity to the location, and conformity to the surrounding culture. In developing countries such as Indonesia, traditional retail is the largest channel both in terms of number of stores and sales contribution. As a result, many micro and small enterprises (UMK) have emerged to meet the needs of the community. One type of micro-enterprise is traditional retail. Traditional retail has a high level of popularity. Micro-enterprises also contribute greatly to absorbing labor while reducing unemployment. According to BPS data, the unemployment rate in the DIY province is 9.13%. Therefore, many enter the micro-enterprise sector to earn a living or to supplement their income. This study takes the object of the Warmindo supply chain network as a representation of micro-restaurants which include suppliers, Warmindo, to consumers in the city of Yogyakarta. Warmindo samples were taken using the convenience sampling method as many as 17 warmindo, 1 agent and 70 consumers. In the mapping process, a qualitative approach was used by conducting direct interviews and online questionnaires. Mapping the flow of goods, information and money using Value stream mapping (VSM). So that the data obtained can be analyzed, the researchers used Power BI software which was then analyzed for supply chain performance. The results of this study provide broad insight into the supply chain network model group in micro-restaurant businesses by looking at the flow of goods, information and money. Other results also provide a lot of information on how the operation of the supply chain provides suggestions for adoption and the performance of each model.

Kata Kunci : micro-restaurant, pemetaan, model rantai pasok, kinerja

  1. S2-2022-449606-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449606-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449606-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449606-title.pdf