Laporkan Masalah

SEJARAH PEKABARAN INJIL DI AFDEELING MAKASSAR DAN AFDEELING BONE 1930-1950AN

A. FADHILAH U ILMI R, Dr. Agus Suwignyo, M.A.

2022 | Tesis | MAGISTER SEJARAH

Tesis ini membahas tentang Sejarah Pekabaran Injil di Afdeeling Makassar dan Afdeeling Bone pada periode tahun 1930-1950an. Sejarah Pekabaran Injil di Afdeeling Makassar dan Afdeeling Bone merupakan kajian yang melewati tiga periode pemerintahan yaitu: masa kolonial, pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan. Permasalahan pokok tesis ini mengkaji mengapa proses Sejarah Pekabaran Injil di Afdeeling Makassar dan Afdeeling Bone menjelang akhir periode pemerintahan kolonial, apakah pergantian periode politik dari masa kolonial ke awal Indonesia merdeka mempengaruhi intensitas perkembangan Kristen di Makassar dan Bone, serta bagaimana strategi kelompok Zending dalam menyebarkan agama Kristen di Makassar dan Bone pada periode 1930an-1950an. Dengan menerapkan metode sejarah, penelitian memanfaatkan sumber-sumber primer berupa AGPI (Arsip Gereja Protestan Indonesia), APGI (Arsip Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), Surat Kabar (De Standaard, Trouw, Indische Courant, De Banier), Encyclopaedie van Nederlandsch-Indie, Volkstelling, Memorie van Overgave dan Majalah Kristen. Sumber-sumber ini tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Delpher, Perpustakaan Nasional, dan Jogja Library. Tesis ini menemukan bahwa Kristen di Afdeeling Makassar dan Afdeeling Bone mengalami perkembangan di tengah masyarakat lokal yang fanatik dengan Islam dan melewati pergantian periode politik dari masa kolonial, pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan. Perkembangan Kristen diiringi dengan karya sosial dan Pendidikan yang dilaksanakan oleh organisasi Kristen. Berdasarkan temuan-temuan itu dapat disimpulkan bahwa karya sosial dalam bidang Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan mutu penginjil lokal dan juga sebagai sarana kaderisasi bagi generasi penginjil lokal selanjutnya. Pekabaran Injil di Afdeeling Makassar dan Afdeeling Bone mengalami masa “jeda” pada periode pendudukan Jepang, sehingga periode Proklamasi Kemerdekaan merupakan kelanjutan dari pekerjaan penginjil Belanda. Pergantian periode politik mempengaruhi perkembangan Kristen dan gereja, tetapi pergantian periode politik tidak mempengaruhi kelembagaan gereja.

This thesis discusses Evangelism in Afdeeling Makassar and Afdeeling Bone in the period 1930-1950s. Evangelism in Afdeeling Makassar and Afdeeling Bone is a study that went through three periods of government, namely: the colonial period, the Japanese occupation and the Proclamation of Independence. The main problem of this thesis examines why the evangelism process in Afdeeling Makassar and Afdeeling Bone take place towards the end of the colonial period, whether the change of political regime from colonial period to early independent Indonesia affected the intensity of Christian development in Makassar and Bone, and how the strategy of the Zending group in spreading Christianity in Makassar and Bone in the 1930-1950s period. Employing a historical method, the present study used as its primary sources of data the archives of the AGPI (Arsip Gereja Protestan Indonesia), APGI (Arsip Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), Newspaper (De Standaard, Trouw, Indische Courant, De Banier), Encyclopaedie van Nederlandsch-Indie, Volkstelling, Memorie van Overgave and Christian Magazine. These archives were accessible from the National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI) in Jakarta, the Indonesian National Library (Perpusnas) in Jakarta, Delpher, and Jogja Library in Yogyakarta. The findings of this study show that Christianity in Afdeeling Makassar and Afdeeling Bone experienced development in the midst of local communities who were fanatical about Islam and went through changes in political regimes from the colonial period, the Japanese occupation and the Proclamation of Independence. Christian development is accompanied by social and educational work carried out by Christian organizations. The present study suggests that the zending’s social work in education was an instrument to improve the quality of local evangelists and also a mechanism of a regeneration for the next generation of local evangelists. Christianization in Afdeeling Makassar and Afdeeling Bone experienced a "pause" period during the Japanese occupation, so that the period of the Proclamation of Independence was a continuation of the work of the Dutch evangelists. Changes in political regimes affect the development of Christianity and the church, but regime changes do not affect church institutions.

Kata Kunci : Pekabaran Injil, Afdeeling Makassar, Afdeeling Bone, Pergantian Periode

  1. S2-2018-434547-abstract.pdf  
  2. S2-2018-434547-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-434547-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-434547-title.pdf