Laporkan Masalah

PEMILIHAN LOKASI PETIRTAAN DALAM KOMPLEKS CANDI PERIODE JAWA TIMUR BERDASARKAN INTERPRETASI KONSEP TATA RUANG DALAM KITAB MANASARA

ABEDNEGO ANDHANA P, Dwi Pradnyawan, S.S., M.A.

2022 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Kitab Manasara merupakan salah satu Kitab Vastusastra dari India, yaitu jenis kitab yang membahas arsitektur, perencanaan, dan seluruh aspek lain dari desain. Salah satu konsep dalam Kitab Manasara tertuang pada bab kedelapan baris 57-60 yang menyatakan bahwa sebuah tempat pemandian umum menerapkan tata ruang pechaka. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat ada atau tidaknya penerapan interpretasi dari tata ruang pechaka dalam Kitab Manasara dalam pemilihan lokasi petirtaan pada suatu kompleks candi yang berasal dari periode klasik Jawa Timur. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengolah data primer dan data sekunder dimana data primer dalam penelitian ini merupakan hasil survei lapangan dari sampel berupa Petirtaan Belahan, Petirtaan Candi Panataran, dan Petirtaan Klotok serta bab kedelapan baris 57-60 dari Kitab Manasara yang ditranslasikan oleh Acharya (1934). Sementara data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah beragam penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian ini. Analisis dan pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan mencocokan parameter observasi yang diajukan terhadap tiga sampel yang telah dipilih. Adapun parameter observasi yang digunakan adalah penerapan interpretasi bab kedelapan baris 57-60 Kitab Manasara manakala ditemui suatu petirtaan publik yang terletak di sebelah barat daya dari suatu candi untuk pemujaan Dewa Siwa pada periode klasik Jawa Timur. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap tiga sampel petirtaan yang telah dipilih atas pertimbangan periodisasi, diketahui bahwa lokasi Petirtaan Belahan dan Petirtaan Klotok membuktikan adanya kesesuaian dengan parameter observasi sementara lokasi Petirtaan Candi Panataran tidak menunjukan adanya kesesuaian dengan parameter observasi. Penelitian ini juga mengemukakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi adanya penerapan interpretasi bab kedelapan baris 57-60 Kitab Manasara adalah periodisasi dari masa klasik Jawa Timur itu sendiri dimana pada masa akhir periode klasik Jawa Timur, Kitab Manasara terbukti telah beradaptasi dengan kebudayaan lokal atau tidak lagi dianggap relevan untuk diterapkan.

The Manasara is one of the Vastusastra from India which discusses the architecture, planning, and all other aspects of design. One of the concepts in the Manasara is contained in the eighth chapter, row 57 to 60 which states that a public bathing place adjusts to the pechaka layout. This research was conducted to see whether or not the interpretation of the pechaka spatial layout in the Manasara was applied for the selection of a bathing place in a temple complex originating from the East Javanese Classical period. This research will be carried out by processing primary data and secondary data, in which the primary data in this study is the result of field surveys from three sampels that is Petirtaan Belahan, Petirtaan Candi Panataran, and Petirtaan Klotok as well as chapter eight row 57-60 of the Manasara which was translated by Acharya (1934). The secondary data used in this study are various previous studies that are related to the topic of this research. Data analysis and processing in this study was carried out by comparing the proposed observasion parameter on three selected sampels. The observation parameter that will be used stated that there is an application of the interpretation of the eighth chapter, row 57-60 of the Manasara if a public bathing place is located in the southwest of a temple for the worship of Shiva in the classical period of East Java. Based on the analysis that has been carried out on three sampels of a bathing place that have been selected based on periodization considerations, it is known that the location of Belahan's bathing place and the Klotok's bathing place confirms a compability with the proposed observasion parameter, while the Panataran Temple Bathing place location states that there is no compability founded with observasion parameter. This study also suggests that the main factor influencing the application of application of the interpretation of the eighth chapter, row 57-60 of the Manasara is the periodization of the East Java classical period itself, which at the end of the East Java classical period, the Manasara was proven to have adapted to local culture or was no longer considered relevant to be applied.

Kata Kunci : Manasara, Petirtaan, Kompleks Candi

  1. S1-2022-428347-abstract.pdf  
  2. S1-2022-428347-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-428347-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-428347-title.pdf