ANALISIS PENGARUH PERSEPSI RISIKO TERHADAP NIAT WISATA DAN KEMAUAN MEMBAYAR PERSYARATAN TES COVID-19 PADA WISATAWAN NUSANTARA

CHELSIA P, Sari Winahjoe Siswomihardjo, Dr., M.B.A.

2022 | Tesis | Magister Manajemen

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia berdampak pada mobilitas yang terbatas dan mengakibatkan beberapa sektor industri melemah. Industri dengan kontak langsung memiliki dampak yang besar seperti pariwisata telah mengalami kerugian dengan berkurangnya jumlah wisatawan mancanegara. Kerugian untuk tersebut dapat diatasi dengan mengembangkan niat berkunjung wisatawan nusantara. Pemerintah Indonesia telah menetapkan peraturan bepergian dengan menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 yaitu tes PCR atau tes Antigen. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kemauan membayar persyaratan perjalanan wisata di Indonesia serta dampak persepsi risiko berwisata pada niat berwisata. Theory Planned Behaviour (TPB) yaitu sikap, norma subyektif dan perceived behavioral control digunakan pada penelitian ini. Kesadaran kesehatan wisatawan diidentifikasi sebagai moderasi antara niat berwisata dan kemauan membayar persyaratan tes Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah structural equation modelling pada 7 hipotesis yang diukur dengan 16 variabel indikator. Terdapat 246 responden yang mengisi kuesioner dan dapat dikatakan valid dan reliabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa niat berwisata dipengaruhi oleh persepsi risiko melalui dua variabel yaitu sikap berwisata yang positif dan perceived behavioural control. Namun, niat berwisata tidak berpengaruh signifikan pada kemauan membayar persyaratan tes Covid-19 tanpa moderasi kesadaran kesehatan. Penelitian tidak dapat membuktikan pengaruh persepsi risiko pada perceived behavioural control dan norma subyektif pada niat berwisata. Penelitian ini menyarankan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran kesehatan pentingnya melakukan tes Covid-19 untuk mengurangi penyebaran. Pelaku industri pariwisata dapat memberikan promosi dengan menunjukkan kepercayaan dan rasa aman bahwa perjalanannya akan menyenangkan, positif dan dapat diakses dengan mudah.

The global pandemic of Covid-19, including Indonesia, impacted limited mobility and caused several industrial sectors crises. Industries with direct contact have an enormous impact, such as tourism, which has suffered losses due to a decrease in foreign tourists. The disadvantages can be overcome by developing the intention to visit domestic tourists. The Indonesian government has set travel regulations by showing a negative result of the Covid-19 test; there are PCR tests or antigen tests. This study was conducted to analyze the willingness to pay for travel requirements in Indonesia and the impact of the perceived risk of traveling on travel intentions. Theory Planned Behavior (TPB) that determined travel intentions by attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control are used in this study. Tourist health consciousness was identified as a moderation between travel intentions and willingness to pay for Covid-19 test requirements. Structural equation modeling was used on seven hypotheses measured by 16 indicator variables. 246 respondents filled out the questionnaire and can be valid and reliable. The results of this study indicate that the intention to travel is influenced by the perception of risk through two variables, positive travel attitudes and perceived behavioral control. However, travel intentions have no significant effect on willingness to pay for the Covid-19 test requirements without moderation in health consciousness. The effect of perceived risk on perceived behavioral control and subjective norms on travel intentions was rejected. This study advises the government to increase health consciousness and the importance of Covid-19 tests to reduce the spread. The tourism industry can provide promotions by showing trust and low risk that the trip will be fun, positive, and accessible.

Kata Kunci : Wisata selama pandemi Covid-19, Kemauan membayar tes Covid-19, niat berwisata, Theory Planned Behaviour, Risiko berwisata