Laporkan Masalah

DILEMA LOGOSENTRISME AKHIR ABAD KE 20 DALAM NOVEL IKHTILAS KARYA HANI NAQSHABANDI PERSPEKTIF JACQUES DERRIDA

YARNI HI MAJID, Dr. Pujiharto, M.Hum.

2022 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dilema logosentrisme dan upaya pembongkarannya melalui dekonstruksi yang terdapat dalam novel Ikhtilas karya Hani Naqshabandi dengan memanfaatkan teori dekonstruksi Jacques Derrida. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat logosentrisme dalam keluarga orang tua Sarah dengan menggunakan agama sebagai logos untuk melegitimasi tubuh Sarah. Logos tersebut kemudian dibangun melalui dua sarana, pertama, ajaran/tradisi keluarga sebagai logos. Dalam logos ini Sarah dituntut untuk menjadi utuh dengan mengikuti segala peraturan yang telah diperuntukkan bagi perempuan di dalam lingkungan keluarga orang tua. Logos adalah yang dianggap kebenaran. Sarana kedua yakni logos Sarah sebagai bentuk pendilemaan. Meskipun tubuh perempuan memiliki logos tersendiri, tapi sistem tersebut tetap kalah karena dinyatakan sebagai inferior (yang dikuasai). Bagi Sarah, kehidupan bersama kedua orang tua sangat diatur dan diwarnai oleh ajaran/tradisi yang dilanggengkan dalam masyarakat tanpa disikapi secara kritis. Pelanggengan tersebut sehingga merugikan tubuh perempuan dalam masyarakat patriarkat. Sarah melakukan pembantahan terhadap logos yang ditetapkan dalam keluarga dengan menunjukkan bahwa perempuan tidak harus menjadi utuh terhadap sistem. Melalui tokoh Sarah mampu mendekonstruksi segala peraturan dalam keluarga/suami yang selama ini dilema oleh ajaran/tradisi yang diperuntukkan keluarga sesuai sistem yang berlaku dalam masyarakat patriarkat. Sarah menjadi seorang perempuan/anak/istri yang baru (plural). Mesipun kuasa patriarki sangat kuat dalam keluarga dan masyarakat dengan kemapanan budaya yang diperuntukkan bagi tubuh perempuan, berhasil didekonstruksi oleh Sarah dengan melawan, membantah, dan memberontak dengan ketidakpatuhannya terhadap logos. Pembantahan-pembantahan tersebut mampu menyadarkan Hisyam sebagai tokoh masyarakat yang tidak mampu diungkapkan Hisyam dalam majalahnya dengan pengawasan logos yang mengawasinya.

This study aims to reveal the logocentrism dilemma and the efforts to dismantle the dilemma through deconstructing novel Ikhtilas written by Hani Naqshabandi and utilizing the theory of deconstruction Jacques Derrida. The results of this study indicate that there is logocentrism in Sarah's parents' family by using religion as a logos to legitimize Sarah's body. The Logos was then built through two means, first, family teachings/traditions as logos. In this logos Sarah is required to be whole by following all the rules that have been intended for women in the parents' family environment. Logos is what is considered truth. The second means is Sarah's logos as a form of dilemma. Even though a woman's body has its own logos, the system still loses because it is declared to be inferior (the ruled). For Sarah, life with both parents is highly regulated and colored by teachings/traditions that are perpetuated in society without being treated critically. This perpetuation is detrimental to the female body in a patriarchal society. Sarah contradicts the logos established in the family by pointing out that women do not have to be whole to the system. Through the character, Sarah is able to deconstruct all the rules in the family/husband that have been in a dilemma by the teachings/traditions that are intended for the family according to the system that applies in a patriarchal society. Sarah becomes a new woman/child/wife (plural). Although the power of patriarchy is very strong in families and societies with cultural establishments devoted to the female body, Sarah has succeeded in deconstructing by fighting, arguing, and rebelling with her disobedience to the logos. These objections were able to make Hisham aware as a public figure that Hisham was unable to express in his magazine with the supervision of Logos who supervised him.

Kata Kunci : dekonstruksi, novel, akhir abad 20, dilema, logosentrisme, perempuan, peraturan, ajaran/tradisi, pembantahan.

  1. S2-2022-434544-abstract.pdf  
  2. S2-2022-434544-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-434544-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-434544-title.pdf