Laporkan Masalah

ANALISIS PENYELESAIAN PEMBIAYAAN HAPUS BUKU PADA PT. BANK SUMUT SYARIAH

M HENDRODINATA, Bowo Setiyono SE., M.Com., Ph.D.,

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Kebijakan hapus buku merupakan sebagian strategi yang dilakukan bank dalam upaya penurunan NPF. Setelah hapus buku dilakukan, bank memiliki peluang menambah pendapatan jika penarikan hapus buku dapat dimaksimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang kendala-kendala yang dihadapi sehingga penarikan hapus buku menjadi tidak maksimal serta melakukan analisis terhadap debitur hapus buku untuk mendapatkan metode yang tepat didalam penyelesaian pembiayaannya pada PT. Bank Sumut Syariah. Data dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah debitur hapus buku yang masih aktif yang plafon pinjaman diatas Rp. 1 miliyar dikecualikan terhadap debitur hapus buku yang agunannya tidak mengcover jumlah pinjaman, perikatan yang tidak sempurna, debitur yang sedang dalam proses hukum dan debitur yang pinjamannya diindikasikan fraud. Analisis dilakukan terhadap debitur mulai dari menggambarkan usaha awal hingga upaya yang telah dilakukan bank sebelum dan setelah dilakukan hapus buku disertai penilaian kondisi usaha dan agunan terkini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan debitur hapus buku memiliki peluang untuk diselesaikan apabila bank fokus melakukan upaya penagihan yang rutin bagi debitur yang masih memiliki sumber lain untuk penyelesaian dan upaya lelang bagi yang tidak memiliki sumber penyelesaian selain dari agunan.

The write-off policy is part of the strategy taken by banks to reduce NPF. After the write-off is carried out, the bank has the opportunity to increase revenue if the write-off recovery can be maximized. This study aims to explain the problems so that write-off recovery is not optimal and perform an analysis of write-off debtors to get the right method in completing their financing at PT. Bank Sumut Syariah. The data and samples used in this study were active write-off debtors whose loan ceilings were above Rp.1 billion are excluded from write-off debtors whose collateral does not cover the loan amount, imperfect contract, debtors who are in a legal process, and debtors whose loans are indicated to be fraudulent. The analysis is carried out on write-off debtors starting from describing the initial business to the efforts that have been made by the bank before and after the writeoff is carried out along with an assessment of the current business condition and collateral. The results of the study indicate that write-off debtor financing has the opportunity to be completed if the bank focuses on routine collection efforts for debtors who still have other sources for settlement and auction efforts for those who do not have a settlement source other than collateral.

Kata Kunci : Hapus Buku, Pembiayaan Bermasalah

  1. S2-2021-465076-abstract.pdf  
  2. S2-2021-465076-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-465076-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-465076-title.pdf