THE LEVEL OF CORRUPTION AND EASINESS OF DOING BUSINESS ON FOREIGN DIRECT INVESTMENT: SOUTHEAST ASIA STUDY

MUHAMMAD WINARNO A, Bowo Setiyono, SE, M.Com., Ph.D.

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Korupsi selalu menjadi topik hangat sejak lama, terutama di negara-negara berkembang. Biasanya, korupsi mempengaruhi investasi secara negatif karena investor tidak akan menaruh uangnya di tempat yang tidak dapat dipercaya, seperti koruptor. Namun, ada bukti empiris yang bertentangan dengan akal sehat karena menunjukkan bahwa korupsi ternyata menjadi insentif untuk berinvestasi. Logikanya, karena lingkungan bisnis yang buruk dan birokrasi yang tidak efisien, korupsi diperlukan untuk memperlancar proses bisnis. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah indeks Ease of Doing Business (EODB) oleh Bank Dunia mempengaruhi investasi ke dalam secara signifikan atau tidak. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba mencari hubungan antara korupsi dan EODB terhadap investasi asing langsung (FDI) di negara-negara Asia Tenggara (SEA) karena sebagian besar kasus korupsi sebagai insentif investasi terjadi di negara-negara berkembang dan penulis mencoba untuk berkontribusi pada rekan senegaranya. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa korupsi berpengaruh negatif terhadap FDI dan EODB berpengaruh positif terhadap FDI. Oleh karena itu, memerangi korupsi dan memperbaiki lingkungan bisnis adalah dua prioritas bagi pemerintah dan juga investor.

Corruption has always been a hot topic for a long time ago, especially in developing countries. Normally, corruption affects investment negatively as investors will not put their money in untrustworthy ones, such as corruptors. However, there is empirical evidence that defies common sense as it shows that corruption turns out to be an incentive for investing. The logic is that due to a bad business environment and inefficient bureaucracy, corruption is needed to smoothen the business process. This led to the question does Ease of Doing Business index (EODB) by the World Bank affects the investment inward significantly or not. Hence, this paper tries to find the relationship between corruption and EODB to foreign direct investment (FDI) in Southeast Asia (SEA) country as most cases of corruption as investment incentive happened in the developing countries and the author tries to contribute the fellow countrymen. The findings of this study show that corruption does negatively affect FDI and EODB positively affects FDI. Therefore, combatting corruption and improving the business environment are two priorities for governments as well as investors.

Kata Kunci : Corruption, Ease of Doing Business, Foreign Direct Investment