Laporkan Masalah

PEMANFAATAN SOSIAL MEDIA SEBAGAI SALURAN WHISTLEBLOWING: REAKSI PUBLIK PADA KASUS RAPBD DKI JAKARTA TAHUN 2020 DI TWITTER

WILSON DIEGA S, Dr. Bevaola Kusumasari

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Perkembangan teknologi digital memungkinkan terciptanya saluran virtual di sosial media sebagai variasi baru untuk media eksternal whistleblowing. Fenomena ini dikenal sebagai virtual whistleblowing dimana terdapat perbedaan motif proses dan hasil bila dibandingkan dengan model konvensional. Penelitian ini menjelaskan perhatian publik yang terbentuk dari proses dualitas media di skala mikro setelah terjadinya virtual whistleblowing di sosial media twitter pada kasus pengungkapan dugaan kejanggalan RAPB DKI Jakarta tahun 2020. Peneliti memanfaatkan scraping tool dari rifteam dan twint project untuk mengumpulkan data teks dan aktivitas pengguna sebagai variabel yang mengintervensi proses dualitas. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisa pesan pengguna dengan analisis isi untuk memahami tujuan pesan pengguna. Peneliti juga menganalisa distribusi frekuensi pesan pengguna pada tiap tahapan whistleblowing. Analisa penelitian ini memperlihatkan polarisasi reaksi pengguna terhadap whistleblower antara menghina atau memuji. Temuan penelitian ini menjelaskan bahwa tindakan whistleblowing cenderung menerima respon yang tidak pasti dari publik. Dalam polarisasi tindakan pengguna tersebut, beberapa pengguna tergabung dalam ekspresi dan aktualisasi perhatiannya. Penelitian ini menjelaskan aktualisasi perhatian publik berdasarkan penggunaan bahasa pengguna pada istilah wan aibon. Penggunaan istilan wan aibon dipahami sebagai pesan satire untuk mencurahkan kekesalan terhadap kesalahan, dukungan dan referensi pengguna terhadap kasus yang dialami whisteblower. Pengguna menghasilkan istilah tersebut sebagai bentuk kebebasan dan hak pilih ketika berinteraksi dengan struktur sosial media yang memungkinkan promosi dan distribusi cepat kepada pengguna yang lebih luas. Peneliti mendiskusikan beberapa topik mengenai whistleblowing dan memberikan rekomendasi pada bagian akhir penelitian.

As digital technology advances, virtual channels on social media can be created as a new form of external whistleblowing media. Virtual whistleblowing is a phenomenon in which there are differences in intentions, processes, and outcomes when compared to traditional methods. This study explains how the duality of media shapes public attention on a micro scale after a virtual whistleblowing on Twitter social media about possible violations in the 2020 DKI Jakarta budget. Researchers collect text data and user activities as a source of information variables that intervene in the duality process using scraping tools from rifteam and the twint project. This study uses a qualitative approach to analyze the user's message with content analysis in order to determine the message's purpose. The frequency distribution of user messages at each phase of the whistleblowing process was also examined in this study. The results of this study reveal that user reactions to whistleblowers are polarized between insulting and praising. The findings of this study explain that whistleblowing tends to receive an uncertain response from the public. Several users are involved in the expression and actualization of their attention during the polarization of the user's actions. The actualization of public attention is described in this study using the phrase wan aibon, which refers to the use of the user's language. The term wan aibon is understood as a satirical message intended to express dissatisfaction with mistakes, support, and user references to whistleblower cases. When interacting with social media systems that allow for rapid promotion and distribution to a wider range of users, users create the word as a type of freedom and suffrage. This study covers a variety of subjects related to whistleblowing and concludes with recommendations.

Kata Kunci : virtual channel, virtual whistleblowing, public attention, social media, aibon.

  1. S2-2021-437421-abstract.pdf  
  2. S2-2021-437421-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-437421-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-437421-title.pdf