Pariwasata Berbasis Masyarakat pada Kawasan Obyek Wisata Bahari Toronipa, di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
NIKKEN FITRIA DEWI, Prof. Dr. M. Baiquni,M.A
2021 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHObyek wisata Pantai Toronipa dijadikan sebagai prioritas pembangunan yang dimana dapat mendukung wilayah sekitarnya. Berdasarkan RPJMD Provinsi Sulawesi Tenggara, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengembangkan kawasan wisata baru Toronipa Kabupaten Konawe sebagai wisata unggulan yang berlokasi dekat dari perkotaan maka ada tiga kriteria yang harus penuhi yaitu, aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Pelaku utama dalam pengembangan Pantai Toronipa adalah masyarakat lokal dengan partisipasi yang cukup besar mulai dari proses pembukaan Pantai Toronipa hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi kondisi atraksi, amenitas, dan aksesibilitas pada Kawasan Objek Wisata Bahari Toronipa, (2) Menganalisis penerapan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat pada Kawasan Objek Wisata Bahari Toronipa, dan (3) Menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat dari penerapan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat pada Kawasan Objek Wisata Bahari Toronipa. Adapun metode yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif dan untuk mengetahui faktor pendukung serta penghambat dilakukan analisis SWOT. Subyek dari penelitian ini adalah Pengelola Pantai Toronipa, Pemerintah Kelurahan, dan Masyarakat Toronipa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dari kondisi atraksi, amenitas, dan aksesibilitas pada kawasan obyek wisata Pantai Toronipa masih kurang memadai apabila dilihat dari segi fasilitas untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan wisata cukup besar dibandingkan dengan pemerintah, partisipasi dari masyarakat mulai dari menjadi anggota kepengelolaan, dan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan seperti, pelatihan, gotong royong, serta rapat (pengambilan keputusan), dsb. Terdapat beberapa faktor pendukung dalam pengembangan wisata yaitu potensi keindahan alam dan atraksi, adanya partisipasi masyarakat, stabilnya kunjungan, wisata dekat dengan Kota Kendari, prioritas pembangunan, dan peluang investasi besar. Sedangkan, faktor penghambatnya berupa pola pikir masyarakat dan pemerintah belum seragam, kurangnya pembelajaran lingkungan, fasilitas kurang memadai, kurangnya inovasi, terbatasnya dana, kurangnya kegiatan budaya, persaingan wisata, dan kondisi buruk.
Toronipa beach tourist attraction is a development priority that still developed to support the surrounding areas. Based on the Sulawesi Tenggara RPJMD, the Southeast Sulawesi government has developed a new tourist area in Toronipa, Konawe Regency as the leading tourist attraction that located close to urban areas. Therefore, there are three criteria required such as accessibility, amenity, and attraction. The main actors in the development of Toranipa Beach are local community with large participation starting from the opening process of the Toranipa Beach until now. This study aimed to: 1) Identify attraction, amenity, and accessibility condition at Toronipa Marine Tourist Attraction, 2) Analyse the implementation of community-based tourism development at Toronipa Marine Tourist Attraction, 3) Analyse supporting and inhibiting factors of the implementation of community-based tourism development at Toronipa Marine Tourist Attraction. This study used a qualitative method with descriptive analysis and SWOT analysis to find out the supporting factors and inhibiting factors. The subjects of this study were developer of Toronipa beach, village government, and Toronipa community. The data in this study were collected by interview, observation, and documentation. The results of this study showed that the condition of attraction, amenity, and accessibility of Toronipa beach tourist attraction were still less-maintained based on the facilities used to accommodate tourists necessity. Community participation in developing tourism were bigger than government participation. Toronipa community were participating as the member of management and directly involved in various activity such as training, cooperating, meeting (decision making), etc. There were some supporting factors in tourist attraction development such as the potential of natural beauty and attraction, community participation, stable visits, located close to Kendari City, development priority, and large of investment opportunity. There were also some inhibiting factors such as the mindset of the community and government is not uniform, lack of environmental learning, less-maintained facilities, lack of innovation, limited funds, lack of cultural activity, tourism competition, and bad conditions.
Kata Kunci : Pariwisata Berbasis Masyarakat, Bahari, Partisipasi