Laporkan Masalah

PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP RUSUNAWA JOGOYUDAN SEBAGAI PILIHAN HUNIAN

FINA LUTFIANA, Dr.rer.pol Dyah Widiyastuti, ST., M.CP.

2021 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Backlog rumah Kota Yogyakarta yang tinggi menggambarkan kebutuhan rumah yang tinggi pula. Kebutuhan lahan permukiman yang tinggi ini tidak sebanding dengan ketersediaan lahan permukiman yang ada, sehingga menyebabkan munculnya permukiman kumuh, terutama di bantaran sungai. Program hunian di Kota Yogyakarta diarahkan vertikal, salah satunya dengan pembangunan Rusunawa Jogoyudan. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengidentifikasi penilaian kualitas hunian di kawasan Rusunawa Jogoyudan, (2) mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap Rusunawa Jogoyudan, dan (3) menganalisis preferensi masyarakat dalam memilih tempat tinggal di Rusunawa Jogoyudan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif serta data diperoleh dari literatur, angket, dan observasi, kemudian dianalisis dengan diagram dan tabulasi silang yang diuraikan secara deskriptif. Unit populasi merupakan keluarga yang didasarkan pada Kartu Keluarga. Pemilihan sampel penelitian menggunakan Stratified random sampling dengan membagi populasi ke dalam strata yaitu penghuni yang tinggal di Rusunawa Jogoyudan dan masyarakat yang tinggal di luar Rusunawa Jogoyudan. Jumlah sampel untuk mengidentifikasi preferensi menggunakan Nomogram Harry King dengan tingkat kesalahan 10%. Penelitian ini menjelaskan bahwa adanya kesesuaian antara persepsi masyarakat terhadap Rusunawa Jogoyudan dengan penilaian kualitas hunian. Prioritas hunian dan rencana hunian mayoritas menjawab memiliki rumah. Pilihan hunian di masa depan didominasi menjawab berencana tinggal di bukan rumah susun daripada Rusunawa Jogoyudan. Preferensi dalam memilih hunian tersebut tidak ada hubungannya dengan karakteristik pendapatan, kualitas hunian, status kepemilikan rumah, maupun persepsi terhadap Rusunawa Jogoyudan. Motivasi masyarakat memilih hunian di bukan rumah susun yaitu karena lebih nyaman daripada Rusunawa Jogoyudan. Kenyamanan yang dimaksud yaitu lingkungan yang dirasa lebih baik, lebih tenang, tidak memikirkan uang sewa, sudah ada rumah, lebih mudah berinteraksi, lebih leluasa untuk bergerak, lebih luas, tidak perlu naik dan turun tangga, lebih renggang, dan privasi lebih terjaga daripada tinggal di Rusunawa Jogoyudan.

The high backlog of houses in the city of Yogyakarta illustrates the high housing needs as well. This high demand for residential land is not proportional to the availability of existing residential land, causing the emergence of slum settlements, especially on the banks of rivers. The residential program in the city of Yogyakarta is directed vertically, one of which is the construction of Rusunawa Jogoyudan. The objectives of this study are (1) to identify the assessment of the quality of housing in the Jogoyudan Rusunawa area, (2) to identify the public's perception of Jogoyudan Rusunawa, and (3) to analyze people's preferences in choosing a place to live in Jogoyudan Rusunawa. This quantitative study uses data sources obtained from literature, questionnaire, and observation, then analyzed with diagrams and cross tabulations descriptively. The population unit is a family based on the Family Card. The research sample was selected using stratified random sampling by dividing the population into strata, namely residents living in Rusunawa Jogoyudan and people living outside Rusunawa Jogoyudan. The number of samples to identify preferences uses the Harry King Nomogram with an error rate of 10%. This study finds that there is a compatibility between the population's perception and the housing quality assessment. Between owning and needing a house, some populations answered owning a house for housing priority and plans. Some populations also answered owning a house rather than a flat-house for future housing. There is no correlation between the preference in housing options with the population's income, housing quality, housing ownership status, also perception about Rusunawa Jogoyudan. The motivation of people to choose housing in non-flat housing is because it is more comfortable than Rusunawa Jogoyudan. The comfort in question is a better environment, calmer atmosphere, no rental thoughts, already own a house, easier to interact with, more flexible, wider space, no need to go up and down with stairs, and more privacy than living at Rusunawa Jogoyudan.

Kata Kunci : preferensi, Rusunawa Jogoyudan, permukiman kumuh

  1. S1-2021-408959-abstract.pdf  
  2. S1-2021-408959-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-408959-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-408959-title.pdf