Rancangan Model Bisnis Pempek O'Le (Olahan Lele)

CHRISTINE DEWI A, Prof. Nurul Indarti, Sivilokonom., Cand. Merc., Ph.D.

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Kebutuhan konsumsi ikan masyarakat Indonesia mencapai 13 juta ton per tahun. Oleh karena itu, kebutuhan tersebut dipenuhi dari sektor perikanan tangkap dan sektor perikanan budidaya. Salah satu provinsi yang memiliki potensi pada sektor perikanan budidaya adalah Lampung yang mengembangkan budidaya ikan lele yang kaya akan protein, omega-3, dan rendah lemak. Namun kendati demikian, hasil dari penjualan ikan lele yang didapat petani ikan lele cukup rendah dan ikan yang berukuran besar kurang laku di tengkulak. Para petani kesulitan untuk menjual ikan lele yang berukuran besar, karena masih sedikitnya produk yang menggunakan bahan baku daging ikan lele. Oleh karena itu, Pempek O'Le (OLAHAN LELE) menggunakan daging ikan lele sebagai bahan baku utama, sehingga dapat menambah inovasi produk ikan lele di masyarakat dan dapat membantu penjualan daging ikan lele bagi petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model bisnis Pempek 288 sebagai pelaku bisnis sejenis dan menganalisis peta empati konsumen. Analisis ini digunakan untuk merancang model bisnis Pempek O'Le (OLAHAN LELE). Desain penelitian ini adalah kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dan kuesioner. Pertanyaan wawancara disusun berdasarkan sembilan komponen Kanvas Model Bisnsi milik Osterwalder dan Pigneur, sedangkan pertanyaan kuesioner disusun berdasarkan peta empati. Informan pada penelitian ini adalah pemilik Pempek 288, lima konsumen Pempek 288 dan 42 responden yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis konten dan analisis kelayakan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan menginginkan pempek ikan lele yang tidak amis, tidak memiliki aroma tanah ikan lele, dan memiliki tekstur yang sama seperti pempek pada umumnya. Hasil ini digunakan sebagai dasar untuk proposisi nilai dari Kanvas Model Bisnis Pempek O'Le. Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi, Pempek O'Le memiliki nilai NPV positif sebesar Rp301.242.564, IRR sebesar 36%, dan PP selama 2 tahun 2 bulan dengan investasi sebesar Rp125.990.000. Hal ini menunjukkan bahwa model bisnis Pempek O'Le layak untuk dijalankan.

Needs for fish consumption in Indonesian society reaches 13 million tons per year. Therefore, these needs must be met from the capture fisheries and the aquaculture sectors. One of the provinces with the potential in aquaculture sector is Lampung. Lampung has developed catfish farming rich in protein, Omega-3, and low in fat. However, despite this, the results from the sale of catfish obtained by catfish farmers are quite low, and large catfish are not sold by middlemen. The farmers find difficulty in selling large catfish due to very few products using catfish meat as raw materials. Therefore, Pempek O'Le (PROCESSED CATFISH) uses catfish meat as the main raw material, therefore, innovation of catfish products can be added within the community as well as can help sell catfish meat for the farmers. This research aims to analyze Pempek 288 business model as a similar business actor as well as to analyze the customer empathy map. This analysis is used to design the Pempek O'Le business model. The design of this research is qualitative supported by quantitative data, with data collection methods were through interviews and questionnaires. The questions of the interviews were based on the nine components of Osterwalder and Pigneur's Business Model Canvas, while the questions in the questionnaire were based on an empathy map. Informants in this research were the owner of Pempek 288, five Pempek 288 consumers, and 42 respondents selected through purposive sampling method. The data obtained were then analyzed using content analysis and economic feasibility analysis. The results of the research show that customers wanted pempek made of catfish which is not fishy, with no aroma of catfish soil, and with the same texture as pempek in general. These results are used as the basis for Pempek O'Le Business Model Canvas value proposition. Based on the economic feasibility analysis, Pempek O'Le has a positive NPV of Rp. 301,242,564, IRR of 36%, and PP for 2 years and 2 months with an investment of Rp. 125,990,000. This shows that Pempek O'Le business model is feasible to run.

Kata Kunci : Model Bisnis, Ikan Lele, Pempek, Kanvas Model Bisnis