Laporkan Masalah

Karakter Juno dalam Film Kucumbu Tubuh Indahku Ditinjau dari Filsafat Kebertubuhan Judith Butler

ZULFIKAR YAHYA, Dr. Septiana Dwiputri Maharani

2021 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Film merupakan sebuah media seni berupa gambar bergerak yang ditampilkan ke atas layar. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil film dengan jumlah penonton yang besar, meningkat sampai angka 188,34% dari tahun 2018. Hal ini menunjukkan adanya animo masyarakat yang besar terhadap film-film yang muncul di Indonesia. Salah satu film yang cukup menyita banyak perhatian karena kontroversi dan ceritanya adalah film Kucumbu Tubuh Indahku yang disutradari oleh Garin Nugroho. Penelitian ini kemudian melihat bahwa manusia seharusnya memahami kebertubuhan dirinya, seperti yang dilihat di dalam film Kucumbu Tubuh Indahku. Film ini dapat menjadi sebuah referensi dimana gender dan tubuh merupakan sebuah pengalaman individu yang dipengaruhi oleh narasi politik, kekuasaan, dan juga nafsu. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menginterpretasi substansi karakter Juno di dalam film Kucumbu Tubuh Indahku sebagai dasar penelitian tentang tubuh; dan 2) Menganalisis karakter Juno di dalam film Kucumbu Tubuh Indahku dengan pisau analisis filsafat kebertubuhan Judith Butler. Penelitian ini merupakan penelitian berjenis kualitatif dengan model penelitian historis faktual naskah yang berfokus pada hasil karya berupa film. Metode penelitian yang digunakan adalah metode fenomenologis dengan unsur metodis sebagai berikut: 1) deskripsi; 2) interpretasi; 3) koherensi; dan 4) induksi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1) Film ini mengandung substansi tentang bagaimana kebertubuhan Wahyu Juno digambarkan memiliki trauma dan fluiditas gender di dalamnya. Sebuah kisah yang dapat dirangkum sebagai penggambaran tubuh bahwa tubuh adalah medan perang tempat pengalaman-pengalaman bertemu; dan 2) Aktivitas Juno yang dilakukan sedari kecil hingga dewasa memperlihatkan adanya perkembangan karakter yang terus bergerak. Dinamika ini memperlihatkan adanya paradigma tentang bagaimana seorang manusia merupakan makhluk yang menjadi, sebuah fase yang dinamakan lived experience atau penghidupan akan pengalaman. Pengalaman ini terus dibentuk oleh masyarakat sehingga tubuh dan gender menjadi lekat dengan kehidupan manusia. Tubuh yang bergender dengan stigma yang melekat pada peran masing-masing ini menimbulkan suatu masalah yaitu aktivitas yang memarjinalkan objek sebagai kelompok yang tereksklusi dari yang "normal". Heteronormativitas yang merupakan sebuah bentuk institusi politik yang mengonstruksikan segala hal yang bersifat "natural" terhadap tubuh dan gender manusia kemudian harus dipertanyakan kembali.

Film is an art media which is presenting dynamic image on a screen. Indonesia is one of the countries in the world that produces film which is raising from 2018 for 188,34%. This cases show that the Indonesian people have big interests in movie. One of the movie that attracts people because of its story and controversy is Kucumbu Tubuh Indahku that is directed by Garin Nugroho. This research studies the connection between human and its own body like represented in Kucumbu Tubuh Indahku. This movie could be a reference to which gender and body is an individual experience that is affected by political narration, power, and desire. The purposes of this research are: 1) Interpreting the Juno's character substance in Kucumbu Tubuh Indahku; and 2) Analyze Juno's character with Judith Butler's philosophy of body. This reference-type research is a qualitative research with historical facticity research model. The method that is used in this research is phenomenology with four methodical element: 1) description; 2) interpretation; 3) coherence; and 4) induction. This research's results are: 1) This movie is having a substance that how Wahyu Juno's body is pictured with trauma and gender fluidity. This story can be concluded that body is a battle field which is the human experiences are fought; and 2) Juno's activities that are conducted since child until adult is showing a process of change. This dynamic action is showing how human is a creature that is lived its experience. These experiences are created in their communities so the body and the gender are sticked to the human life. Gendered bodies are sticked with a role that is marginalize a group of people that is excluded from "the normal". Heteronormativity which is a political institution has constructed all of the phenomenon that is told to be "natural". This kind of political institution must be questioned again.

Kata Kunci : Kucumbu Tubuh Indahku, Tubuh, Gender, Feminisme

  1. S1-2021-368684-abstract.pdf  
  2. S1-2021-368684-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-368684-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-368684-title.pdf