Laporkan Masalah

Ritual dan Rekonsiliasi (Kajian atas Ritual Motambu Tana dalam Masyarakat Pasca Konflik di Poso

DEANY JANUARTA PUTRA, Dr. Mohammad Iqbal Ahnaf

2021 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYA

Kajian tentang rekonsiliasi dalam masyarakat pasca konflik banyak memperhatikan peran negara dan mekanisme struktural dalam mengatasi ketidakadilan untuk membangun perdamaian. Tesis ini mengkaji tentang potensi peran ritual Motambu Tana sebagai mekanisme rekonsiliasi budaya masyarakat pasca konflik di Poso. Di masa lalu, ritual ini memainkan peran kunci dalam proses penyelesaian konflik tradisional yang dapat mempengaruhi masyarakat di Poso. Ritual ini secara khusus memberikan proses simbolis untuk mendamaikan pihak yang bertikai dan menghapus ingatan konflik. Ritual tersebut mempromosikan dialog terbuka dan mediasi antara pihak yang berkonflik yang difasilitasi oleh ketua adat. Bagian sentral dari tindakan simbolis rekonsiliasi ini adalah ritual penyembelihan kerbau dan menguburkan kepala kerbau ke tanah. Hal ini menandai komitmen simbolis kedua belah pihak untuk menghilangkan dan melupakan konflik masa lalu. Semua pihak yang menghadiri ritual tersebut kemudian memakan olahan makanan dari kerbau sebagai simbol penyatuan kembali pihak yang bertikai. Secara khusus, tesis ini memperhatikan ritual Motambu Tana untuk menggambarkan bagaimana dan lebih jauh ritual Motambu Tana dapat menjadi sumber kearifan lokal untuk menghidupkan basis perdamaian antaragama dan etnis serta menghilangkan trauma pasca konflik di Kabupaten Poso.

Studies on reconciliation in post conflict society gave much attention on the role of the state and structural mechanism to address injustice to build peace. This thesis examines the potential role of Motambu Tana ritual as a cultural mechanism of reconciliation of a post-conflict society in Poso. In the past, this ritual has played key roles in the traditional process of resolving conflicts that could affect society in Poso. It particularly provided a symbolic process to reconcile warring parties and erase memories of conflict. The ritual promotes open dialogue and mediation between conflicting parties facilitated by the traditional leader. A central part of this symbolic act of reconciliation is the ritual of slaughtering the buffalo and burying the buffalo head into the ground. This marked a symbolic commitment from both parties to eliminate and forget past conflicts. All parties who attend the ritual then eat the food made from the buffalo as a symbol of the reuniting of the warring parties. In particular, this thesis pays attention to the Motambu Tana ritual to illustrate how and further the Motambu Tana ritual can be a source of local wisdom to revive the basis of interfaith and ethnic peace and eliminate post-conflict trauma in Poso district.

Kata Kunci : Rite, Reconciliation, Motambu Tana, Post-conflict Society

  1. S2-2021-435009-abstract.pdf  
  2. S2-2021-435009-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-435009-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-435009-title.pdf