Analisis Kebijakan Manajemen Pelatihan Aparatur Pemerintah Kota Cilegon Dalam Era Disrupsi

VICTOR ESMEN MBETE W, Ratminto, Dr., M.Pol.Admin.

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Penelitian ini berjenis penelitian dengan metode campuran (kualitatif-kuantitatif). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan pelatihan aparatur di pemerintah kota Cilegon sekaligus menyediakan informasi kebijakan yang berguna bagi para pembuat kebijakan terkait bagaimanakah kebijakan pelatihan yang tepat dan juga adaptif sesuai dengan tuntutan era disrupsi saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara pada delapan informan pada lingkup pemerintah kota Cilegon -Banten, yang kemudian didukung dengan hasil studi dokumentasi. Teknik observasi lapangan tidak dapat dilakukan pada penelitian ini karena situasi sedang pandemi COVID19. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan mengikuti kaidah-kaidah analisis kebijakan secara terintegrasi, yaitu dengan mengkombinasikan analisis retrospektif dan analisis prospektif kebijakan. Analisis retrospektif dilakukan dengan teknik evaluasi formal-proses retrospektif. Sedangkan analisis prospektif dilakukan dengan teknik forecasting (proyeksi) yang didukung dengan teknik analytical hierarcy process (AHP) menggunakan Skala Saaty (1990) untuk menyeleksi alternatif kebijakan. Analisis retrospektif dalam penelitian ini menghasilkan beberapa faktor yang menyebabkan kebijakan manajemen pelatihan aparatur di pemerintah kota Cilegon tidak berjalan dengan baik, yaitu; belum terciptanya keadilan pemenuhan hak pelatihan secara menyeluruh; cara perekrutan peserta pelatihan tidak didahului dengan analisis kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja; belum disusunnya kurikulum pelatihan, serta tidak dilakukannya penilaian kesesuaian kurikulum / silabus yang ditawarkan pihak penyelenggara; mindset para pimpinan yang lebih mengutamakan pelatihan kompetensi manajeral dibandingkan kompetensi teknis, sehingga menyebabkan alokasi anggaran untuk kompetensi manajerial selalu diberi perhatian lebih daripada anggaran untuk kompetensi teknis; adanya kebijakan memberikan kebebasan kepada peserta untuk memanfaatkan waktu tersisa apabila kegiatan pelatihan selesai lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan, sehingga peserta berkesempatan untuk jalan-jalan / pelesiran; tidak dilakukannya evaluasi penguasaan materi berupa ujian akhir atau bentuk penugasan lainnya kepada peserta sehingga tidak ada jaminan bahwa peserta telah menguasai materi; dan belum dilakukannya evaluasi transfer diklat sehingga tidak dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan pemanfaatan kompetensi baru yang dimiliki aparatur di tempat kerja. Sedangkan analisis prospektif kebijakan menghasilkan terpilihnya alternatif model e-learning dengan skor tertinggi 0,39332981 sebagai model pelatihan yang kompatibel dan adaptif dengan tuntutan era disrupsi saat ini. Kata Kunci: Analisis Kebijakan, Manajemen, Pelatihan, Aparatur, Disrupsi

This research is a research with mixed methods (qualitative-quantitative). This study aims to evaluate the planning, implementation and evaluation stages of apparatus training policies in the city government of Cilegon as well as providing useful policy information for policy makers regarding how appropriate and adaptive training policies are in accordance with the demands of the current era of disruption. This research was conducted by conducting interviews with eight informants in the Cilegon - Banten city government, which were then supported by the results of a documentation study. Field observation techniques cannot be carried out in this study because of the current COVID19 pandemic situation. The data that has been collected is then analyzed by following the principles of integrated policy analysis, namely by combining retrospective analysis and prospective policy analysis. Retrospective analysis was performed using a retrospective formal-process evaluation technique. Meanwhile, prospective analysis is performed using forecasting (projection) techniques supported by analytical hierarchy process (AHP) techniques using the Saaty Scale (1990) to select policy alternatives. The retrospective analysis in this study resulted in several factors that led to the management policy of apparatus competency development in the city government of Cilegon not running well, namely; justice has not been created in the fulfillment of training rights as a whole; how to recruit trainees is not preceded by a competency gap analysis and performance gap analysis; the training curriculum has not been prepared, and the curriculum / syllabus appropriateness assessment offered by the organizers has not been conducted; the mindset of leaders who prioritize management competency training over technical competence, so that the budget allocation for managerial competence is always given more attention than the budget for technical competence; There is a policy of giving participants the freedom to take advantage of the remaining time if the training activities are completed earlier than the scheduled time, so that participants have the opportunity to take a walk / excursion; no evaluation of mastery of the material in the form of final exams or other forms of assignment to participants so that there is no guarantee that participants have mastered the material; and the evaluation of the transfer of education and training has not been carried out so that the factors that influence the successful use of the new competencies possessed by apparatus in the workplace cannot be identified. Meanwhile, the prospective policy analysis resulted in the selection of an alternative e-learning model with the highest score of 0.39332981 as a training model that is compatible and adaptive to the demands of the current era of disruption Keywords: Policy Analysis, Management, Training, Apparatus, Disruption

Kata Kunci : Analisis Kebijakan, Manajemen, Pelatihan, Aparatur, Disrupsi