Laporkan Masalah

Transformasi dan Pengaruh Peran Kelompok terhadap Perilaku Pengrajin Batik Tulis di Era Digital

FELISITAS S H, Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, MS; Dr. Drs. Suyoto Hadi Suparmono, M.Si.,MMA

2021 | Tesis | MAGISTER PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Batik merupakan warisan budaya yang memiliki nilai seni sekaligus menjadi identitas bangsa Indonesia. Keindahan motif batik berhasil memikat pasar, baik dalam maupun luar negeri. Tingginya permintaan dan munculnya ragam batik dari berbagai daerah menimbulkan persaingan antar industri batik yang dijalankan oleh para pengrajin. Selain itu, perkembangan zaman tidak dapat dipungkiri membawa kemajuan teknologi yang memudahkan pelaku usaha untuk melakukan kegiatan pemasaran, begitu pun dengan pengrajin batik tulis. Upaya yang dapat dilakukan oleh pengrajin untuk menjawab kedua tantangan tersebut yaitu dengan melakukan transformasi. Transformasi yang dilakukan pengrajin batik tulis dapat dilihat dari beberapa faktor salah satunya perilaku pengrajin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan transformasi perilaku pengrajin batik tulis di Era Digital, mendeskripsikan pengaruh peran kelompok dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengrajin batik tulis. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan pemilihan responden secara purposive yaitu pengrajin sekaligus pengurus Paguyuban Batik Tulis Giriloyo, pengrajin batik tulis yang berusia lanjut serta pengrajin batik tulis yang berusia muda. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa transformasi dialami pengrajin batik tulis tampak melalui perilaku pengrajin dalam proses pembelajaran, produksi dan pemasaran batik tulis. Peran kelompok sebagai fasilitator dan komunikator mendorong pengrajin batik tulis untuk melakukan perubahan perilaku terutama pada proses pembelajaran dan pemasaran. Pengrajin batik tulis dalam proses produksinya memiliki pola hubungan kerja yang disebut dengan Lebotan dimana pengrajin satu dan yang lain menjalin kerjasama berdasarkan keahlian dalam proses membatik, untuk menghasilkan kualitas kain batik yang seragam. Lebotan juga merupakan bagian dari transformasi yang dilakukan oleh pengrajin batik tulis, dimana pengrajin dapat berperan sebagai buruh-juragan, maupun juragan-buruh sesuai dengan situasi. Faktor-faktor yang mendukung transformasi perilaku pengrajin batik tulis yaitu sikap, motivasi, peran LSM, peran wisatawan, dan peran pamong desa.

Batik is a cultural heritage that has artistic value as well as the identity of the Indonesian nation. The beauty of the batik motifs has successfully captivated the market, both at home and abroad. The high demand and the emergence of various batik from various regions have led to competition between the batik industry which is run by the craftsperson. Besides, the times have undeniably brought technological advances that make it easier for business actors to carry out marketing activities, as well as written batik craftsperson. Efforts that can be made by craftsperson to answer these two challenges are by carrying out the transformation. The transformation carried out by written batik craftsperson can be seen from several factors, one of which is the behavior of the craftsperson. This research was conducted to describe the transformation of the behavior of written batik craftsperson in the Digital Age, describe the influence of group roles, and describing the factors that influence the behavior of written batik craftsperson. The research method used is descriptive qualitative with the purposive selection of respondents, namely craftsperson and administrators of the Giriloyo Batik Paguyuban, elderly written batik craftsperson, and young written batik craftsperson. The results of the study indicate that the transformation experienced by written batik craftsperson is seen through the behavior of the craftsperson in the learning, production, and marketing process of written batik. The role of the group as facilitator and communicator encourages written batik craftsperson to make behavioral changes, especially in the learning and marketing process. Written batik craftsperson in the production process have a working relationship pattern called Lebotan in which one craftsman and another build a collaboration based on expertise in the batik process, to produce a uniform quality of batik cloth. Lebotan is also a part of the transformation carried out by written batik craftsperson, where the craftsperson can act as laborers, skippers, and skipper-laborers according to the situation. The factors that support the transformation of the written batik craftsperson's behavior are attitudes, motivation, the role of NGOs, the role of tourists, and the role of village officials.

Kata Kunci : transformasi, pengrajin batik tulis, perilaku

  1. S2-2021-435275-abstract.pdf  
  2. S2-2021-435275-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-435275-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-435275-title.pdf