DESAIN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA KOPI ARABIKA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BANGLI BALI
DEWA AYU SRI YUDHARI, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, M.S ; Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P. ; Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec
2021 | Disertasi | DOKTOR ILMU PERTANIANPulau Bali terkenal dengan sebutan Pulau Dewata (Paradise Island) yang kaya akan destinasi wisata. Salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang mempunyai potensi dalam pengembangan agrowisata kopi arabika adalah Kabupaten Bangli yang sudah menjadi salah satu destinasi wisata dunia yang ditandai dengan telah diakuinya Kawasan Kaldera Batur sebagai Kawasan Batur Unesco Global Geopark. Salah satu daya tarik wisata di bidang pertanian yang dikembangkan di Kabupaten Bangli adalah agrowisata kopi arabika Kintamani. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji keberlanjutan agrowisata kopi arabika Kintamani. Penelitian ini merupakan kajian studi deskriftif analitis dengan pendekatan analisis kuantitatif menggunakan 4 (empat) metode pengembangan agrowisata kopi arabika di Kabupaten Bangli secara komputerisasi dengan memanfaatkan software Multidimensional Scalling (MDS), Importance Performance Analysis (IPA), Analytical Hierachy Process (AHP), dan Interpretative Structural Modeling (ISM). Analisis dilakukan secara komprehensif dengan pendekatan menyeluruh (holistic approach) berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan dan terfokus pada hasil analisis dari keempat software tersebut sehingga menghasilkan kesimpulan yang bersifat akuratif dan objektif sesuai dengan kaidah penelitian yang menjunjung tinggi nilai-nilai etik ilmiah pada ranah akademis. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, tepatnya di Desa Catur dan Desa Batur Tengah. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari: 1) petani kopi 40 orang, 2) para pakar yang terlibat dalam pengembangan agrowisata sebanyak 18 orang, 3) wisatawan yang berkunjung ke tempat agrowisata kopi sebanyak 30 orang. Pengumpulan data primer menggunakanobservasi, wawancara terstruktur dan wawancara mendalam. Hasil analisis menunjukkan pengembangan agrowisata kopi arabika secara komposit (overall) berada pada kategori cukup berkelanjutan. Upaya perbaikian meningkatkan status keberlanjutan ke jenjang yang lebih baik (sustainable) membutuhkan peran serta semua stakeholder terhadap semua kemungkinan yang dihadapi agrowisata kopi arabika Kintamani. Peningkatan kepuasan wisatawan perlu diperhatikan dengan menyediakan fasilitas parkir yang lebih memadai, menyediakan penunjuk arah di setiap simpangan jalan dan mempersiapkan SDM agar lebih baik. Perlu terciptanya relasi mutualis dan kohesif antar setiap level pengembangan agrowisata mulai dari aktor, faktor, tujuan hingga alternatif strategi. Partisipasi masyarakat perlu lebih digairahkan agar dapat turut serta dalam memberikan kontribusi bagi pengembangan kawasan wisata. Perlu adanya penambahan jumlah tenaga penyuluh pertanian agar dapat memberikan edukasi dan bimbingan terhadap petani dan pengelola supaya menjadi bekal dalam mengelola tanaman kopi, menjaga keharmonian alam, meningkatkan kualitas pelayanan dan pengembangan kopi agar lebih baik dan berkelanjutan ke depannya.
Bali is known as the Island of the Gods (Island of Heaven) which is rich in tourist destinations. One of the regencies in Bali that has the potential for developing arabica coffee agro-tourism is Kabupaten Bangli which has become one of the world's tourist destinations, which is calculated by recognizing the Batur Caldera Area as the Batur Unesco Global Geopark. One of the tourist attractions in the agricultural sector developed in Kabupaten Bangli is the Kintamani arabica coffee agro-tourism. This research was conducted to assess the sustainability of Kintamani Arabica coffee agro-tourism. This research is an analytical descriptive study with quantitative approach analysis using 4 (four) methods of computerized arabica coffee agro-tourism development in Kabupaten Bangli using Multidimensional Scaling (MDS), Importance Performance Analysis (IPA), Analytical Hierarchy Process (AHP), and Interpretative Structural Modeling (ISM). The analysis is carried out as a whole (holistic approach) based on the problems that have been formulated and focused on the results of the analysis of the four software to produce accurate and objective ones by research principles that uphold scientific ethical values in the academic realm. The research was conducted in Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, to be precise in Desa Catur and Desa Batur Tengah. The sample in the study consisted of 1) coffee farmers 40 people, 2) experts involved in the development of agro-tourism as many as 18 people, 3) tourists who visited the coffee agro-tourism area were 30 people. Primary data collection using observation, structured interviews, and in-depth interviews. The results of the analysis show that the development of arabica coffee agro-tourism in a composite (overall) category is quite sustainable. Improvement efforts to increase the status of sustainability to a better (sustainable) level requires the participation of all stakeholders in all possibilities that enter Kintamani Arabica coffee agro-tourism. Increasing tourist satisfaction needs to be considered by providing more adequate parking facilities, providing directions at each intersection, and preparing human resources to be better. It is necessary to create mutualist and cohesive relationships between every level of agro-tourism development, starting from actors, factors, goals to alternative strategies. Community participation needs to be more stimulated to contribute to the development of tourist areas. It is necessary to increase the number of agricultural extension workers to provide education and guidance to farmers and managers to become provisions in coffee plant organizations, maintain natural harmony, improve service quality and develop coffee to make it better and more sustainable.
Kata Kunci : Agrowisata, Kopi Arabika, Keberlanjutan, MDS, IPA, AHP, ISM