REDESIGN RANTAI PASOK MANGGA ARUMANIS (Mangifera indica L.) UNTUK PERBAIKAN BIAYA LOGISTIK

NILAKRESNA PUTRA R, Dr.Ir.Adi Djoko Guritno, MSIE; Dr.Nafis Khuriyati, STP., M.Agr

2021 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Mangga arumanis (Mangifera indica L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan di Kabupaten Rembang, namun perkembangan harga di tingkat produsen dengan konsumen tidak sebanding. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi aktivitas logistik, struktur biaya logistik, serta profit margin yang ada pada setiap tier rantai pasok mangga arumanis yang ada di Rembang dan memberikan saran serta membuat desain rantai pasok baru yang dapat mengoptimalkan biaya logistik berdasarkan hasil pengukuran. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling dan snowball sampling melalui indepth interview kepada pelaku rantai pasok mangga arumanis. Lokasi penelitian di Rembang, meliputi Kecamatan Lasem, Sulang, Kragan dan Sluke. Dari hasil penelitian diperoleh 35 responden yang terdiri dari 15 petani, 6 penebas, 4 pengepul, 4 pedagang besar dan 6 pedagang kecil. Adapun metode untuk perhitungan dan analisis biaya logistik adalah activity-based costing. Dari hasil perhitungan ditentukan saran perbaikan dan redesign rantai pasok baru. Proporsi biaya logistik diurutkan dari biaya terbesar adalah biaya material handling sebesar 62,3%, biaya procurement sebesar 22,86%, biaya inventory sebesar 6,1%, biaya transportation sebesar 5,81%, biaya maintenance sebesar 2,73%, dan biaya information 0,2%. Penyebaran keuntungan berdasarkan rasio profit margin pada tiap tier yaitu petani sebesar 0,963, penebas sebesar 0,332, pengepul sebesar 0,156, pedagang besar sebesar 0,142, dan pedagang kecil sebesar 0,059. Hasil redesign rantai pasok mangga arumanis di Rembang adalah penambahan pihak koperasi simpan pinjam sebagai penyedia dana untuk petani agar dapat melakukan penjualan mangga ketika mangga sudah besar.

Arumanis mango (Mangifera indica L.) is one of the leading horticultural commodities in Rembang Regency, however, the price development at the producer level with consumers is not comparable. The purpose of this study is to identify logistic activities, logistics cost structures, and profit margins that exist in each tier of the arumanis mango supply chain in Rembang and provide advice and create new supply chain designs that can optimize logistics costs based on measurement results. The sampling method used in this study was convenience sampling and snowball sampling through in-depth interviews with the arumanis mango supply chain actors. The research location in Rembang includes Lasem, Sulang, Kragan and Sluke Districts. From the research results obtained 35 respondents consisting of 15 farmers, 6 middleman, 4 collectors, 4 wholesalers and 6 retailers. The method for calculating and analyzing logistics costs is activity-based costing. From the calculation results, suggestions for improvement and redesign of the new supply chain were determined. The proportion of logistics costs in order of the largest costs is material handling costs of 62.3%, procurement costs of 22.86%, inventory costs of 6.1%, transportation costs of 5.81%, maintenance costs of 2.73%, and information costs of 0.2%. Distribution of profit is based on the ratio of profit margin on each tier, namely farmers at 0.963, middleman at 0.332, collectors at 0.156, wholesalers at 0.142, and small traders at 0.059. The result of the redesign of the Arumanis mango supply chain in Rembang is the addition of a savings and loan cooperative as a provider of funds for farmers to be able to sell mangoes when the mangoes are big.

Kata Kunci : biaya logistik, mangga arumanis, rantai pasok, redesign