Reducing the coverage gap in a social security scheme: Assessing the adaptation of the Japanese model of Sharoushi System by BPJS Ketenagakerjaan
SULFADLI MUSLIM, Dr. Suharko M.Si.
2020 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGIStudi ini bertujuan untuk menyajikan analisis sejauh mana Indonesia telah mengadaptasi sistem akuisisi kepesertaan jaminan sosial Sharoushi dari Jepang dalam bentuk PERISAI di BPJS Ketenagakerjaan. Kesenjangan cakupan jaminan sosial secara global telah membuat banyak negara dan lembaga internasional terkait terus mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikannya, salah satunya dengan menggali, bertukar informasi antar negara atau dengan menerapkan proses pembelajaran kebijakan yang dianggap efektif dan berhasil dalam meningkatkan cakupan jaminan sosial dari negara lain dan menerapkannya di negara sendiri. Adaptasi sistem Sharoushi oleh BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia dalam bentuk PERISAI merupakan salah satu hasil dari proses pembelajaran antar negara, dimana Indonesia mengadaptasi sistem yang ada di Jepang yang telah terbukti sukses dalam memastikan perluasan kepesertaan jaminan sosialnya. Studi dengan pendekatan literatur ini menerapkan metode pengumpulan data dengan mempelajari dokumen dan literatur yang diambil dari sumber resmi untuk menganalisis sejauh mana BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia telah mengadaptasi konsep akuisisi kepesertaan dengan sistem Sharoushi Jepang. Teridentifikasi bahwa adaptasi sistem Sharoushi di Indonesia bukanlah duplikasi mutlak dari sistem yang ada di Jepang karena telah disesuaikan dengan kondisi dan regulasi di Indonesia dan masih pada tahap dasar yang hanya fokus pada sosialisasi program, akuisisi dan pengelolaan peserta jaminan sosial ketenagakerjaan. Lebih lanjut, bentuk adaptasi yang merupakan hasil proses pembelajaran dari sistem Sharoushi dapat dilihat dari beberapa elemen penerapan sistem PERISAI, diantaranya adalah peraturan yang berlaku secara nasional, proses seleksi kelayakan keanggotaan, beberapa fungsi pokok yang dilaksanakan, kesempatan memperoleh penghasilan, dan beberapa mekanisme operasional lainnya. Sistem PERISAI telah terbukti mendukung perluasan kepesertaan dan pengumpulan iuran BPJS Ketenagakerjaan sejak awal terbentuk. Namun tantangan dan permasalahan yang terjadi dalam pengaplikasiannya jika tidak mendapatkan penanganan tindak lanjut yang tepat akan secara signifikan menghambat efektivitas dan keberlanjutan sistem PERISAI, terutama yang terkait dengan kompetensi anggotanya dan potensi risiko terjadinya kecurangan.
This study aims to present an analysis of the extent to which Indonesia has adapted the Sharoushi social security membership acquisition system from Japan in the form of PERISAI from BPJS Ketenagakerjaan. The gap in social security coverage globally has made many countries and related international institutions continue to seek appropriate solutions to solve it, one of which is by exploring, exchanging information between countries or by applying lesson-drawing of policies that are considered effective and successful in increasing social security coverage from other countries and apply it at home. The adaptation of the Sharoushi system by BPJS Ketenagakerjaan in Indonesia in the form of PERISAI is one of the results of the lesson-drawing process between countries, where Indonesia adapted the existing system in Japan in ensuring the expansion of its social security membership which has proven successful. This literature approach study applies the data collection method by studying documents and literature taken from official sources to analyze the extent to which BPJS Ketenagakerjaan in Indonesia has adapted the concept of participation acquisition by the Sharoushi system in Japan. It is identified that the adaptation of the Sharoushi system in Indonesia is not an absolute duplication of the existing system in Japan because it has been adjusted to conditions and regulations in Indonesia and is still at a basic stage which only focuses on program socialization, as well as obtaining and managing labor social security participants. Furthermore, the form of adaptation that is the result of the lesson-drawing process of the Sharoushi system can be seen from several elements of the application of the PERISAI system, including the regulations that apply nationally, the membership eligibility selection process, several main functions carried out, the opportunity to earn income, and several other operational mechanisms. The PERISAI system has been proven to support the expansion of membership and collection of BPJS Ketenagakerjaan contributions from the start. However, the challenges and problems that occur in its implementation if it does not get proper follow-up handling will significantly hinder the effectiveness and sustainability of the PERISAI system, especially those related to the competence of its members and the potential risk of fraud.
Kata Kunci : Sharoushi, PERISAI, BPJS Ketenagakerjaan, Employment Social Security